TRIBUNNEWS.COM – Menyerang Iran membutuhkan biaya 200 juta dolar atau Rp 3,1 triliun.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan Iran menembakkan 181 rudal balistik Israel pada Selasa (10/1/2024).
Sementara Amerika Serikat (AS) yang membantu Israel menyebut Iran telah menemukan 12 rudal.
Sebab, Iran diperkirakan telah meluncurkan sekitar 200 rudal. Ada laporan beberapa orang pingsan dalam perjalanan ke Israel.
Menurut Jerusalem Post, rudal balistik dengan jangkauan 1.500-2.000 kilometer adalah senjata mahal.
Iran akan menghabiskan setidaknya satu juta dolar untuk mengembangkan rudal balistik.
Jadi, kerugian akibat serangan Iran terhadap Israel bisa mencapai sekitar 200 juta dolar. rudal balistik Iran. (Pertama)
Iran meluncurkan sejumlah besar rudal. Namun, dari sudut pandang Teheran, biaya di atas relatif kecil jika dibandingkan dengan keuangan Iran.
Reuters melaporkan: Iran mengekspor minyak senilai $35 miliar per tahun meskipun ada sanksi internasional.
Biaya sebuah rudal untuk menyerang Israel hanya setara dengan dua hari ekspor minyak Iran, jadi hal ini tidak akan membebani Iran. Biaya yang dikeluarkan oleh Israel
Dalam pertahanan militer, aturan tidak tertulisnya adalah bahwa rudal yang dapat dibelokkan lebih berharga daripada rudal musuh yang dapat ditangkisnya.
Oleh karena itu, biaya pertahanan lebih mahal dibandingkan biaya serangan.
Aturan ini dibuktikan dalam Perang Teluk Persia pada tahun 1991, ketika sistem pertahanan udara Patriot buatan AS berperang melawan rudal Scud.
Selain itu, sistem pertahanan Iron Dome Israel telah digunakan sejak 2011 untuk mencegat roket Hamas dan Hizbullah.
Sedangkan untuk menangkal rudal Iran, Israel menggunakan rudal Arrow-2 dan Arrow-3 yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries.
Kedua rudal tersebut tidak ditujukan pada drone atau rudal yang dapat menghantam wilayah non-militer.
Namun, Iran telah menggunakan rudal yang lebih akurat dalam serangannya baru-baru ini, sehingga Israel membutuhkan lebih banyak rudal untuk menghancurkannya. Sistem pertahanan Israel berusaha mencegat serangan rudal balistik Iran terhadap negara Yahudi dekat Baka al-Gharbia di utara pada malam Selasa, 1 Oktober 2024. (AFP)
IDF tidak mengungkapkan berapa banyak roket yang digunakan.
Pernyataan itu juga tidak menyebutkan apakah sistem pertahanan David’s Sling atau Iron Dome masih diperlukan untuk mencegat pecahan rudal yang dapat membahayakan IDF.
Harga rudal Arrow-2 yang mampu melindungi target udara hingga puluhan kilometer ini sekitar 3 juta dolar.
Arrow-3, yang mampu mengusir rudal balistik jarak jauh dari perbatasan Israel, menelan biaya sekitar $2 juta.
Jika 180 rudal balistik digunakan, biaya pertahanan serangan Israel ke Iran mencapai $450 juta atau Rp7 triliun.
Biayanya dua kali lipat dibandingkan peluncuran rudal Iran.
PDB per kapita Israel mencapai 50.000 dolar, sedangkan Iran hanya 20.000 dolar.
Namun Israel hanya berpenduduk 10 juta jiwa, sedangkan Iran berpenduduk 90 juta jiwa.
Sebagian besar biaya pembuatan rudal tersebut akan ditanggung oleh Amerika Serikat, yang hingga saat ini telah menginvestasikan sekitar $4 miliar dalam proyek tersebut.
Meskipun AS bersedia membantu Israel dengan sistem pertahanan udara, kendala atau batasan utama Israel adalah kecepatan pembuatan rudal dan pengadaan komponen penting.
Sejak dimulainya perang di Gaza, Amerika Serikat telah menyetujui anggaran khusus sebesar $14,1 miliar. Dari jumlah tersebut, $4 miliar dihabiskan untuk mengisi kembali persediaan rudal dan mengembangkan sistem laser.
Jika AS tidak menyediakan dana, anggaran pertahanan bisa sangat terbatas. Israel kehilangan puluhan triliun dalam semalam
Ketika Israel diserang pada April lalu, Israel juga harus menanggung akibat yang besar.
Brigadir Jenderal Rem Aminoch, mantan penasihat keuangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan kerugian mencapai 4-5 miliar shekel atau sekitar Rp 17,212 miliar.
“Jika kita berbicara tentang rudal balistik yang harus ditembak jatuh dengan sistem busur, rudal jelajah yang harus ditembak jatuh dengan rudal lain, dan drone yang biasanya ditembak jatuh oleh pesawat terbang, maka perlu ditambah dengan biayanya.” Aminoch Yedioth berkata kepada Ahronoth.
“$3,50 untuk rudal Okaya, $1 miliar untuk rudal David Sling, dan $1 miliar untuk pesawat. Jumlahnya 4-5 miliar syikal.
Aminoch juga membeberkan keputusan pemerintah Israel yang menunda pesanan jet tempur baru dari Amerika Serikat (AS).
Dia berkata: “Kami menggunakan uang Amerika dalam bentuk subsidi untuk membekukan pesanan pesawat Amerika, dan kita berbicara tentang pesawat yang tidak menambah pesawat yang sudah ada, tetapi hanya menggantikan pesawat yang sudah ada.” Sekelompok pendaki Israel menemukan sisa-sisa rudal Iran. (Video Berita Yahoo)
Sementara itu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan sekitar 350 rudal dan drone diluncurkan dari Iran menuju Israel.
Hagari mengatakan sebagian besar roket dan pesawat akan dikembalikan oleh Israel.
Ia juga mengatakan ada rudal dan drone yang diluncurkan dari Lebanon, Irak, dan Yaman.
(Berita Tribune/Februari)