Komandan Brimob Bantah Tudingan Jaksa Agung soal Kepung Kejagung saat Usut Kasus Timah

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dankorbrimob Komjen Pol Imam Widodo menyebut oknum anggota Brimob yang dituduh mengepung Kejaksaan Agung saat pengusutan kasus korupsi Timah tidak benar.

Tuduhan tersebut dilontarkan Jaksa Agung ST Burhanuddin kemarin di RDP bersama Komisi III DPR RI.

Kapolri menjawab, di era RDP sebenarnya kita sama dan tidak ada yang lebih unggul, tapi prioritas negara adalah semua kementerian dan lembaga saling menguatkan, kata Imam Satya. Gedung Haprabu, Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (14 November 2024).

Menurutnya, itu hanya soal framing.

Direktur Imam kembali mengatakan posisi tersebut tidak seperti yang diklaim.

“Tidak, itu hanya framing, sebenarnya tidak ada yang lain,” imbuhnya.

Dankorbrimob juga tidak menjelaskan apakah dirinya akan membicarakan langsung masalah tersebut dengan Kejaksaan Agung.

“Polisi Indonesia tidak sendirian karena Brimob adalah polisi. Kami menerapkan apa yang disampaikan Kapolri dalam pernyataannya,” tambah Imam.

Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan anggota Brimob terlibat dalam pengepungan Gedung Kejaksaan Agung saat pengusutan kasus korupsi timah. 

Burhanuddin menanggapi pertanyaan Anggota Komite III Benny K Harman yang sempat meminta klarifikasi atas kejadian tersebut saat rapat kerja dengan Komite III DPR RI.

“Pengepungan Kejaksaan Agung terang-terangan dilakukan oleh anggota Brimob,” kata Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13 November 2024).

Kelompoknya menyerahkan agen Brimob yang terlibat ke Mabes Polri dan tidak lagi mengikuti jalannya kasus.

Dalam pertemuan tersebut, Benny K Harman meminta klarifikasi lebih lanjut atas peristiwa yang terjadi.

Benny juga mengenang kejadian pelecehan terhadap Jaksa Agung Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ariansyah yang dilakukan dua anggota Densus 88 di sebuah restoran di Sipete, Jakarta Selatan, pada 19 Mei 2024.

“Saya minta penjelasan. Nomor satu, bisakah Anda menjelaskan sejarah Kejaksaan Agung dikepung pasukan Brown?”

“Cokelat atau Brimob? Sejauh ini belum ada penjelasan, hanya jabat tangan setelah informasinya keluar. “Tetapi yang terjadi sebenarnya masyarakat menginginkan penjelasan yang sejelas-jelasnya,” kata Benny.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *