Apa Peran Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran? PMM

TRIBUNNEWS.COM – Berikut artikel dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) tentang “Apa Peran Profil Siswa Pancasila dalam Pembelajaran?” Contoh jawaban.

Soal-soal tersebut tersedia dalam Kurikulum Merdeka di Platform Merdeka Belajar (PMM).

Dalam artikel ini, contoh jawaban diberikan hanya sebagai panduan atau referensi bagi guru yang mungkin kesulitan menjawabnya. Bagaimana peran profil siswa Pancasila dalam pembelajaran? Contoh jawaban:

Profil Pelajar Pancasila merupakan spesifikasi karakter dan kinerja yang diharapkan dapat dicapai oleh pelajar dan berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Profil siswa Pancasila memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran karena tidak hanya membimbing siswa dalam memperoleh ilmu tetapi juga membangun karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, profil pelajar Pancasila bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tanggap, berkarakter, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Kumpulan karakter dan keterampilan ini mempunyai banyak manfaat penting dalam dunia pendidikan.

Berikut beberapa peran profil pelajar Pancasila dalam pembelajaran:

Menurut Itjen.kemdikbud.go.id, profil pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi dan beberapa unsur didalamnya. Di bawah ini Platform Merdeka Mengajar (PMM) “Apa Peran Profil Siswa Pancasila dalam Pembelajaran?” Contoh jawaban. (Canva/Tribunnews.com) Standar keimanan, kesetiaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia akan mengajarkan siswa untuk memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan. Faktor utama dalam dimensi ini meliputi moralitas agama, moralitas pribadi, moralitas manusia, moralitas alam, dan moralitas bangsa. Keberagaman Global mengajarkan pentingnya keterbukaan dalam berinteraksi dengan budaya lain dan menjaga budaya luhur, adat, dan jati diri Indonesia. Keterampilan komunikasi antarbudaya dan refleksi pengalaman keberagaman merupakan elemen penting dari standar ini. Standar mandiri mengajarkan siswa untuk menjadi pembelajar mandiri dan bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Kesadaran diri dan coping serta pengendalian diri merupakan faktor penting dalam dimensi ini. Standar kolaborasi mengajarkan siswa pentingnya kemampuan bekerja secara kolaboratif dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain merupakan elemen dari dimensi ini. Standar Penalaran Kritis mengajarkan siswa untuk mengolah informasi secara objektif, menganalisis, mengevaluasi dan menarik kesimpulan yang akurat dari berbagai informasi. Memperoleh dan mengolah informasi, menganalisis pemikiran, merefleksikan ide dan proses berpikir serta mengambil keputusan merupakan faktor-faktor dalam dimensi ini. Standar kreativitas mengajarkan kreativitas siswa dan kemampuan menghasilkan karya orisinal, bermakna, dan bermanfaat. Ide orisinal dan kreasi karya serta tindakan orisinal merupakan elemen penting dari standar ini.

Profil siswa Pancasila terdiri dari seluruh aspek kehidupan siswa sehari-hari, meliputi budaya sekolah, ekstrakurikuler, pola asuh orang tua, dan ekstrakurikuler pembelajaran.

Dalam budaya sekolah, keenam arketipe ini diintegrasikan ke dalam lingkungan sekolah, kebijakan, pola interaksi, dan standar yang diterapkan.

Sedangkan dalam pembelajaran ekstrakurikuler, hasil belajar dan tujuan pembelajaran sudah mencakup unsur profil tersebut.

Profil siswa Pancasila juga didorong oleh pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler.

Dalam pembelajaran yang direncanakan bersama, standar profil dipilih sebagai tujuan dan pencapaian kegiatan proyek yang dilakukan, dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan evaluasi proyek.

Sedangkan dalam pembelajaran ekstrakurikuler, keenam dimensi tersebut diintegrasikan ke dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.

Menyadari dan memahami profil pelajar Pancasila dengan baik, diharapkan generasi penerus bangsa akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang beriman, unggul dan beragam. 

*) Disclaimer: Contoh jawaban pada artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru untuk menghadapi pertanyaan yang relevan di platform Merdeka Mengajar. Jawaban dapat disesuaikan dengan kondisi pembelajaran masing-masing.

(Tribunnews.com/Latifah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *