Populer Internasional: 45.000 Warga Kanada Siap Dievakuasi dari Lebanon – Target Potensial Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita yang sedang tren di saluran internasional Tribunnews dapat dilihat di sini.

Setelah ketegangan dengan Israel, Kanada bersiap untuk mengevakuasi lebih dari 45.000 warganya dari Lebanon.

Sementara itu, Hizbullah merilis video yang menunjukkan target potensial dan mengklaim bahwa target tersebut hanya diketahui oleh Shin Bet.

Berita lainnya, dua pesawat Airbus dikabarkan lepas landas dari Lithuania menuju Iran.

Baca berita selengkapnya. 1. 45.000 warga Kanada sedang bersiap untuk evakuasi massal dari Lebanon setelah perang Hizbullah melawan Israel. Asap mengepul di desa Khiam di Lebanon selatan akibat serangan Israel pada Sabtu, 8 Juni 2024. (AFP/Jordan Times)

Hampir 45.000 warga Kanada akan dievakuasi dari Lebanon akibat perang yang semakin panas antara Hizbullah dan Israel.

Dia merujuk pada pembicaraan yang menegangkan antara Menteri Luar Negeri Israel Katz dan perundingnya dari Kanada Melanie Joly.

Melanie Jolie mengatakan Ottawa mengirimkan pasukan militer ke wilayah Lebanon untuk persiapan evakuasi.

“Kami melakukan operasi evakuasi terbesar yang pernah ada,” katanya, dikutip The Times of Israel.

Ini merupakan langkah nyata bahkan di tengah kekhawatiran meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hizbullah di perbatasan dengan Lebanon.

Tidak jelas apakah rencana serupa juga dibuat untuk sekitar 35.000 warga Kanada yang tinggal di Israel.

Di sisi lain, Israel mengevakuasi warga dari perbatasan utara pasca serangan yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca selengkapnya >>> 2. Sebuah video yang diposting oleh Hizbullah mengungkapkan daftar 10 target potensial yang hanya diketahui oleh Shin Bet

Media militer Perlawanan Islam di Lebanon, atau Hizbullah, menyiarkan video yang menunjukkan sasaran utama Israel.

Diklaim bahwa hanya dinas keamanan dalam negeri Israel, atau Shin Bet, yang mengetahui potensi target tersebut.

Video yang disiarkan oleh Al-Mayadeen Channel menunjukkan situs-situs yang akan menjadi sasaran jika terjadi perang antara Israel dan Lebanon.

Rekaman itu dirilis beberapa hari setelah misi Hobo, dan menunjukkan Hizbullah menerbangkan drone pengintai di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Kiryat Shmona, Nahariya, Safed, Karmiel dan Afula, selain Haifa dan pelabuhannya.

Video berdurasi 9,30 menit, berjudul “Inilah Yang Kembali dari Hobo,” menangkap cuplikan dan mengungkap situs-situs sensitif Israel.

Baca selengkapnya >>> 3. Dua pesawat Airbus diduga lepas landas dari Lituania menuju Iran, dan transpondernya dimatikan selama penerbangan

Dua pesawat Airbus A340 senilai jutaan dolar AS dikabarkan diterbangkan dari Lithuania menuju Iran.

Kabar mengejutkan ini dilansir DefenseSecuritiesAsia yang diunggah tentang dua pesawat Airbus yang seharusnya berangkat dari Lithuania menuju Sri Lanka dan Filipina, namun mendarat di Iran.

Laporan tersebut menyatakan bahwa “pihak tak dikenal berhasil menyelundupkan dua pesawat komersial Airbus A340 milik perusahaan penyewaan Maca Invest yang berbasis di Gambia dari Lituania ke Iran.”

Media di Lituania memberitakan, salah satu dari dua pesawat Airbus A340 mendarat di Bandara Mehrabad, sementara yang lainnya mendarat di Bandara Konark di Charbahar, Iran selatan.

Baca selengkapnya >>> 4. Pasukan perlawanan Irak mengatakan mereka siap mendukung Hizbullah jika Israel menyerang Lebanon

Pasukan Perlawanan Islam di Irak mengumumkan bahwa mereka siap membantu Hizbullah dalam perang melawan Pasukan Pertahanan Israel jika memutuskan untuk menyerang Lebanon.

Surat kabar Al-Mayadeen mengutip Pasukan Perlawanan Islam di Irak yang mengatakan, “Kami menegaskan bahwa jika pemerintah Israel memutuskan untuk memulai perang baru di Lebanon, kami akan berperang bersama sekutunya di kelompok Lebanon.”

Dukungan solidaritas juga diungkapkan oleh beberapa milisi Syiah Irak, antara lain kelompok perlawanan Kataib Hizbullah, Brigade Sayyid al-Shuhada atau Kataib Sayyid al-Shuhada (KSS) dan Harakat Hizbullah al-Nujaba.

Ketiga kelompok perlawanan Irak ini mengklaim telah memperlengkapi pasukannya untuk menghadapi agresi Israel yang semakin meningkat jika Netanyahu memutuskan untuk menyerang Lebanon.

Kelompok perlawanan Irak akan mulai mengirimkan pasukan dan senjata setelah pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah setuju untuk berperang melawan pasukan Israel, menurut surat kabar Lebanon Al-Akhbar.

Baca selengkapnya >>>

(Berita Tribun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *