Diposting oleh reporter Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.
“Mungkin sepeda listrik atau sepeda listrik bisa dikembangkan, tapi sepertinya mobil listrik akan sulit untuk dihidupkan,” kata Moeldoko dalam jumpa pers PEVS 2025 di Jakarta, Selasa (19/10/2024).
Moeldoko menambahkan, pihaknya sedang menjalin kontak dengan perusahaan EV China mengenai potensi pasar di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami usulkan cara lain, perkiraan bisnis. Harus dibuat mesin seperti itu, yang bisa terjangkau oleh masyarakat pertanian. Sudah beberapa kali kami sampaikan,” ujarnya.
Untuk meningkatkan penetrasi kendaraan listrik, diperlukan edukasi dan komunikasi dengan masyarakat luas.
“Kita tidak harus bicara soal pencapaian pendidikan, kita harus bicara dengan siswa, tapi kita harus bicara tentang konten yang saat ini nampaknya begitu jauh antara EV dan mereka.”
“Itu yang harus kita temukan agar kita punya konsistensi dari atas sampai bawah, supaya kita bisa bicara,” jelas Moeldoko.
Sementara dari sisi produksi, Periclindo dapat memberikan informasi mengenai industri EV sehingga dapat menciptakan produk yang sesuai dengan pasar Indonesia.
“Kami sampaikan kepada mereka. Mereka belum tahu kalau masyarakat Indonesia suka produk yang banyak fiturnya. Kedua, mereka suka produk yang kualitasnya bagus. Itu yang kami lakukan,” kata Moeldoko.