Kronologi Pengejaran Maling Motor di Cengkareng Jakarta, Tembak Polisi & Berakhir Dramatis di Merak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Tangerang menangkap A (21), anggota komplotan pencuri sepeda motor yang terlibat baku tembak dengan polisi.

Penangkapan ini terjadi di Pelabuhan Merak setelah dilakukan penyelidikan dan pengejaran intensif.

Sebab, A berusaha melawan dan menembak polisi usai ditangkap.

Ia pun menembak Aiptu Wiratama yang berusaha menghentikan perampokan.

Pencurian terjadi pada Kamis (14/11). Belakangan, polisi menangkap pelaku berinisial RDS (23) yang berperan sebagai joki, sedangkan A yang berperan sebagai penjemput berhasil melarikan diri.

Kronologi Penangkapan

Kapolres Metro Kota Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho menjelaskan, penangkapan A bermula dari pemeriksaan terhadap pelaku lainnya, RDS.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, anggota Reskrim Polres Metro Kota Tangerang mengejar rumah kontrakan A di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Namun saat rombongan datang, tempat sewaan sudah kosong.

“Dalam persewaan tersebut, kami mengamankan beberapa barang bukti antara lain kunci pencuri sepeda motor dan perlengkapan merokok,” kata Zain dalam siaran persnya, Jumat, 15 November 2024.

Mendapat informasi dari tetangganya bahwa A melarikan diri dengan sepeda motor dan membawa tas punggung, polisi menyelidiki kemungkinan pelaku melarikan diri ke kampung halamannya di Lampung melalui Pelabuhan Merak.

“Kami segera mengejar pelaku hingga Pelabuhan Merak,” kata Zain.

Ambil Tembak Tembak

Polisi menemukan A di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, saat pelaku hendak menyeberang ke Lampung.

Saat hendak ditangkap, A melawan dan terlibat baku tembak dengan petugas.

Pelaku berkelahi dan berkelahi dengan petugas hingga tertangkap, jelas Zain.

Usai penangkapan, petugas berusaha mencari senjata yang digunakan A.

Namun pelaku mencoba mengelabui petugas dengan mengambil kembali senjata yang dilemparnya dan mengarahkan senjatanya ke arah polisi.

Dalam upaya penegakan hukum, petugas melepaskan tiga tembakan peringatan dan berusaha melumpuhkan pelaku dengan menembak kaki.

Namun, A terus melakukan perlawanan dan tembakannya gagal.

Karena situasi yang mengancam, kita harus mengambil tindakan tegas yang ditujukan pada dada pelaku, kata Zain.

Usai tertembak, A langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, namun nyawanya tidak terselamatkan.

Aksi Cengkareng

Kasus ini bermula dari baku tembak antara komplotan pencuri sepeda motor dengan tim penyergapan polisi (buser) yang terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024).   

Peristiwa menegangkan ini terjadi di tengah pemukiman padat warga di Jalan Nangka RT 02 RW 01, Cengkareng.

Kamera CCTV menangkap momen baku tembak antara pencuri sepeda motor dengan polisi dan videonya pun viral.

 Dalam baku tembak tersebut, seorang polisi tertembak di bagian kaki.

Sebaliknya, seorang anggota geng motor tertembak di badan dan tewas di tempat.

Sebaliknya, seorang pencuri sepeda motor berhasil melarikan diri hingga polisi kehilangan kewaspadaan.  

Dari video yang beredar, awalnya ada dua orang pencuri yang beroperasi di rumah berlantai dua. 

Seorang penjahat yang mengendarai sepeda motor berada di luar gerbang, sementara seorang lainnya berusaha menghancurkan sepeda motor tersebut. 

 Saat aksi tersebut hendak dilakukan, beberapa polisi yang membuntuti keduanya langsung menghampiri dan menangkap pelaku. 

Entah apa yang terjadi, polisi dan pelaku terlibat baku tembak yang mengakibatkan salah satu polisi terluka di kaki. 

Dalam kesaksian seorang warga bernama Agus (40), kejadian tersebut mengejutkan warga sekitar.

Tiga suara tembakan terdengar.

Kejadiannya pukul 14.00 WIB, ada ranmor (pencuri sepeda motor). Sepeda motor ditabrak buser. Di dalam buser ada tiga orang, satu tertembak di kaki kiri, kata Agus saat ditemui di lokasi. . , Jumat (15/11/2024).

Berdasarkan keterangannya, salah satu pelaku melarikan diri. Sementara satu pelaku lainnya berhasil ditangkap.

Selain itu, Agus mengaku belum mengetahui detail kejadian tersebut.

Penyebabnya, dia baru berani keluar setelah tembakan ketiga.

Ketika dia keluar, dia melihat seorang polisi tergeletak di tanah karena kakinya tertembak.

“Sempat terjadi keributan di kalangan warga. Tapi warga masih belum berani keluar, tapi tidak apa-apa,” kata Agus.

Saya kira itu petasan. Saya menyelamatkan orang tua saya. Karena mereka sudah tua. Saya keluar saat mendengar suara itu, tambahnya.

Setelah itu, Agus mengaku belum mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Namun warga sudah ramai memenuhi lokasi kejadian.

Sementara itu, peristiwa penembakan diketahui melibatkan anggota Reskrim Polres Metro Kota Tangerang yang sedang bertugas.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *