Israel Siapkan Kuburan Massal Hadapi Pertempuran IDF dengan Pasukan Hizbullah Lebanon

Jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Menurut Menteri Agama Israel Michael Melkely, kementeriannya sedang mempersiapkan skenario pemakaman massal yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Jumat (21/6/2024).

“Kementerian Agama sibuk dengan banyak hal terkait perang, termasuk tanggung jawab atas sistem pemakaman, dan kami sedang mempersiapkan skenario di utara,” kata Melkeli dalam pernyataannya kepada Channel 14 Israel, Al Mayadeen.

Persiapan ini dilakukan Kementerian Tel Aviv segera setelah komandan militer senior Israel, Kepala Komando Utara Israel, Mayjen Ori Gordin, dan Kepala Direktorat Operasi, Mayjen Oded Basiuk memerintahkan pasukan untuk bersiap. Untuk menyerang wilayah Lebanon. .

“Rencana operasi untuk menyerang Lebanon telah disetujui dan dikonfirmasi,” kata kantor berita IDF Al Mayadeen dalam sebuah pernyataan.

Belum jelas kapan serangan itu akan terjadi, namun perang antara Israel dan Hizbullah dapat mengakibatkan puluhan ribu kematian.

“Ketika ditanya oleh menteri apakah kementerian sedang mempersiapkan pemakaman massal karena kemungkinan perang di front utara, Melkeli menjawab setuju tanpa memberikan informasi tambahan,” jelas surat kabar lokal “Maariv”.

“Persiapan dilakukan karena ada persepsi yang berkembang bahwa konfrontasi habis-habisan dengan Hizbullah dapat mengakibatkan puluhan ribu kematian,” tambah laporan itu.

Awal konflik antara Israel dan Lebanon

Hizbullah dan Israel diketahui merupakan musuh bebuyutan. Sejak tahun 1992, hubungan mereka renggang. Ini terjadi setelah serangan Israel menewaskan mantan anggota Hizbullah.

Namun frekuensi serangan mereka meningkat pada 7 Oktober 2023, yakni setelah Israel melakukan operasi militer di Jalur Gaza.

Hizbullah, sekutu Hamas, mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan kepada Israel untuk mendukung warga Palestina yang dibombardir oleh Israel di Gaza.

Namun Israel memandang tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan warga Israel. Alasan inilah yang menyebabkan mereka saling tembak selama beberapa bulan terakhir.

Hizbullah melancarkan serangan udara di Kiryat Shmona, pemukiman paling menonjol di perbatasan yang diduduki Israel dengan Lebanon Selatan, sebelum membakar rumah-rumah Israel, termasuk 750 hektar di Naftali Reserve.

Tak hanya itu, beberapa waktu lalu Hizbullah dikabarkan mengebom sejumlah pangkalan militer Israel dengan 35 drone atau pesawat berawak.

Belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa dalam serangan ini.

Namun dua pangkalan militer Israel yakni Brigade Golani dan unit Yagoz 621 di Barak Shraga, utara Acre, hancur akibat serangan drone Hizbullah.

Hizbullah baru-baru ini merilis video berdurasi sembilan menit yang membuat marah Israel.

Dalam video drone tersebut, Hizbullah memperlihatkan situs militer dan sipil di beberapa kota Israel.

Film lain mengklaim menunjukkan kompleks militer di dekat Haifa milik produsen senjata Israel Rafael.

Sejak video tersebut dirilis, Israel telah memperingatkan Hizbullah untuk bersiap menghadapi perang habis-habisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *