Sempat Diguyur Hujan, Buruh Gelar Unjuk Rasa Minta Kenaikan Upah di Kawasan Patung Kuda Jakarta

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) menggelar aksi demonstrasi pada Kamis (24 Oktober 2024) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Aksi dimulai pada siang hari, pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan rencana ini, para buruh melanjutkan perjalanan panjang dengan berjalan kaki menuju Istana Negara di Jakarta.

Diketahui, demonstrasi ribuan buruh menuntut kenaikan upah minimum sebesar 8-10 persen dari tahun 2015 dan pencabutan undang-undang penciptaan lapangan kerja, khususnya Omnibus Law Klaster Ketenagakerjaan dan Perlindungan Petani.

Pantauan Tribun News di lokasi kejadian, ribuan pekerja mulai berkumpul pada pukul 10.00 WIB. Namun long march baru terjadi pada pukul 11.00 WIB.

Hujan ringan terpantau di area patung kuda pada pukul 11.20 WIB.

Hujan hanya turun sekitar 5 menit. Namun hujan cukup membasahi para pekerja yang berunjuk rasa.

Lebih dari 1.000 petugas polisi berpartisipasi dalam operasi keamanan

Sebanyak 1.270 personel gabungan mengamankan aksi demonstrasi Aliansi Buruh di Jakarta Pusat dan sekitar kawasan Mazo.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Susatiyo Purnomo mengatakan, “Sebanyak 1.270 petugas setempat akan dikerahkan untuk memastikan perilaku warga masyarakat dan perilaku pekerja di Bundaran Patung Kuda Monas, Istana Negara, dan sekitarnya , “katanya. Kondro, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Personel terpadu Polda Metro Jaya, Polda Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait nantinya akan ditempatkan di beberapa titik di sekitar Bundaran Patung Kuda Monas dan di depan Istana Provinsi.

Keamanan juga diterapkan, dengan sejumlah besar personel dikerahkan untuk memberikan keamanan dan mencegah pengunjuk rasa memasuki wilayah tersebut.

Sementara itu, penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar Bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lainnya akan dilakukan tergantung situasi. 

Pak Susatyo mengatakan, rekayasa arus lalu lintas akan dilaksanakan berdasarkan perkembangan dinamika situasi di lapangan.

“Kalau kerumunannya tidak banyak, lalu lintas akan normal. Nanti jumlah kerumunannya akan kami pastikan, tapi kalau di sekitar Bundaran Patung Kuda Monas kerumunannya signifikan dan eskalasinya meningkat, volume lalu lintas ke depannya akan meningkat,” Susatillo berkata, “dan alirannya akan dialihkan.”

Secara terpisah, Pak Susatoyo menghimbau kepada seluruh aparat keamanan untuk tidak melakukan provokasi atau provokasi, selalu bertindak persuasif, mengutamakan perundingan dan pelayanan kemanusiaan, serta menjaga keselamatan dan ketertiban masyarakat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *