TRIBUNNEWS.COM – Kutukan menjadi tuan rumah Euro alias Piala Eropa yang sulit dimenangkan di kandang sendiri akan terulang kembali pada edisi 2024.
Jerman, satu-satunya tuan rumah Euro 2024, harus terhenti di babak perempat final saat menghadapi Spanyol.
Tim berjuluk Der Panzer itu dipaksa tersingkir Spanyol pada babak perpanjangan waktu, Jumat (5/7/2024) malam tadi.
Setelah mereka berhasil memaksakan hasil imbang 1-1 melawan Spanyol di waktu normal melalui gol penyeimbang Florian Wirz (89′).
Jerman harus menelan pil pahit ketika gol Mikel Merino di menit akhir tambahan waktu membobol gawang Manuel Neuer.
Gol tersebut mengakhiri harapan Jerman yang seolah berharap bisa membawa pertandingan ke adu penalti.
Kekalahan 1-2 dari Spanyol akhirnya mengakhiri upaya Jerman meraih gelar juara Euro 2024.
Tim tuan rumah akhirnya harus mengikuti jejak menyedihkan tim tuan rumah yang tak pernah mampu menjadi juara Euro. Gelandang Jerman #08 Toni Kroos dan striker Spanyol #10 Daniel Olmo berebut bola pada perempat final UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman di Stuttgart Arena pada 5 Juli 2024. AFP/TOBIAS SCHWARZ)
Tercatat, sudah 36 tahun kutukan tim tuan rumah tak menjuarai Euro, yakni Piala Eropa, masih membekas.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, tuan rumah Euro terakhir yang meraih kemenangan di akhir turnamen adalah Prancis.
Ya, Prancis menjadi tuan rumah terakhir yang mengangkat Trofi Juara Euro di kandang sendiri pada tahun 1984.
Pada tahun itu, Prancis menjadi juara dengan mengalahkan Spanyol 2-0 di laga terbaiknya.
Sejak saat itu, kutukan tim tuan rumah yang tidak mampu menjadi juara pun bermula hingga kejuaraan yang digelar di Jerman ini.
Pada Euro 1988, Jerman yang saat itu berstatus tuan rumah seharusnya menjadi penonton di final.
Sedangkan Belanda di masa keemasannya berhasil menjuarai Euro 1988, trofi pertama mereka.
Pada edisi berikutnya, Denmark secara mengejutkan berhasil menyegel gelar juara Euro 1992 di Swedia.
Empat tahun kemudian, Jerman mampu mengangkat trofi juara utama saat turnamen digelar di Inggris.
Dan di penghujung kompetisi, kutukan tuan rumah Eropa dan sulitnya menjadi juara terus berlanjut.
Portugal dan Prancis mungkin adalah dua negara yang hampir mematahkan kutukan ketika mereka berorganisasi.
Saat Portugal menjadi tuan rumah Euro 2004, Portugal mencapai final, begitu pula Prancis sebagai tuan rumah kejuaraan 2016.
Hanya saja kedua negara hanya butuh satu kemenangan untuk memutus kutukan adopsi Euro.
Sebaliknya, Portugal dan Prancis justru mencatatkan hasil tak signifikan, hingga secara mengejutkan kalah di hadapan ribuan pendukungnya. Juara Piala Eropa 2016 Portugal (TWITTER)
Portugal secara tak terduga kalah dari Yunani di final tahun 2004, dan Prancis kalah dari Portugal 12 tahun kemudian.
Menariknya, kekalahan mereka melawan Portugal dan Prancis di final masing-masing hanya selisih satu gol tak terjawab.
Pasalnya, status penyelenggaraan turnamen yang biasanya dianggap menguntungkan justru sebaliknya.
Dan Jerman menjadi korban terbaru dari kutukan turnamen Euro yang membuat mustahil meraih gelar juara di kandang sendiri.
Kutukan tentara Euro yang masih gagal menang.
1988: Jerman (tuan rumah), Belanda (juara)
1992: Swedia (tuan rumah), Denmark (juara)
1996: Inggris (tuan rumah), Jerman (juara)
2000: Belgia dan Belanda (tuan rumah), Prancis (juara)
2004: Portugal (tuan rumah), Yunani (juara)
2008: Austria dan Swiss (tuan rumah), Spanyol (juara)
2012: Polandia dan Ukraina (tuan rumah), Spanyol (juara)
2016: Prancis (tuan rumah), Portugal (juara)
2020: Inggris (tuan rumah terakhir), Italia (juara)
2024. Jerman (tentara), juara??
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)