TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi belum mengungkap identitas AK, tersangka kasus perjudian online (judol).
AK menyatakan pihaknya mempunyai kewenangan penuh untuk memblokir situs taruhan online.
Direktur Polda Metro Jaya Kompol Wira Satya Triputra mengatakan AK gagal dalam tes masuk sebagai staf pendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi).
Tersangka AK dinyatakan tidak lolos, kata Kompol Wira Satya Triputra saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (5/11/2024).
Meski tak lulus, AK tetap sempat bekerja di Kementerian Komunikasi dan Teknologi bahkan diberi kewenangan mengelola pemblokiran situs taruhan.
Polisi tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui alasan AK bisa bekerja di instansi pemerintah.
“Kalau tersangka AK memang berwenang mengatur pemblokiran situs taruhan online, apalagi kerja sama tim pemblokiran situs taruhan online,” kata Wira.
Adapun siapa yang mengesahkan AK, polisi masih mencari informasi.
Dikutip dari Tribun Muria, AK namanya Adhi Kismanto.
Berdasarkan foto yang viral di media sosial, mantan Menteri Komunikasi dan IT (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dikabarkan menghadiri pernikahan AK.
Hanya saja tidak disebutkan kapan dan di mana akan dilakukan.
Budi mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat, foto bersama AK dan istrinya di altar.
Hingga berita ini ditulis, Tribun masih berusaha mengonfirmasi foto tersebut. Budi Arie dimintai klarifikasi
Anggota Komisi VI PDR RI Mufti Anam meminta Budi Arie Setiadi datang ke Polda Metro Jaya dan memberinya informasi mengenai perjudian online.
Sebab, kini ada seruan agar Budi diperiksa atas dugaan keterlibatannya dalam kasus perjudian online.
Mufti menyerahkan semuanya kepada aparat penegak hukum yang memiliki mekanisme penanganan kasus tersebut. Namun, dia berpesan kepada Budi Arie sebagai negarawan agar melakukan klarifikasi.
Lebih lanjut ia mengatakan, Budi Arie merupakan Menteri Koperasi yang harus menjaga kepercayaan dan integritas masyarakat.
“Diminta atau tidak ditinjau, dipanggil atau tidak, saya berharap mereka berinisiatif menjelaskan atau membantu penegakan hukum sehingga bisa tercapai,” kata Mufti kepada Tribunnews.com, Rabu (6/6). 11/2024).
Mufti menilai klarifikasi Budi Arie sangat penting untuk menghilangkan tudingan dirinya terlibat kasus perjudian online.
Agar tidak ada pemikiran liar dari masyarakat yang menganggap Pak Budi Arie terlibat dalam hal ini, ujarnya. Budi Arie membenarkan tak ikut serta
Budi Arie Setiadi yang kini menjabat Menteri Koperasi mengaku tak khawatir jika polisi membuka kasus dugaan perlindungan bisnis alias pendukung ribuan situs taruhan online di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomdigi). . sekali dikendarai, oleh polisi.
Ketua Umum Relawan pendukung Jokowi alias Projo pun meminta polisi mengusut kasus tersebut. Sebab, dia merasa tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Tunggu, belajar, siap, kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Budi meyakinkan dirinya tidak terlibat dalam kasus ini.
“Pasti tidak (ikut serta),” ucapnya.
Polda Metro Jaya dilaporkan menangkap 11 pegawai dan ahli Kemenkominfo, serta lima warga lainnya.
Mereka diduga melakukan penyalahgunaan wewenang di Kementerian Komunikasi dan Teknologi terkait pengawasan situs taruhan online.
Mantan anak buah Budi Arie di Kementerian Komunikasi dan Informatika ini mengaku sebaiknya 5 ribu situs taruhan online diblokir. Namun, hingga seribu dari 5 ribu situs ini tidak diblokir demi uang.
Pelaku mengaku mendapat keuntungan sebesar Rp 8,5 juta dari setiap situs taruhan online yang tidak diblokir.
Bahkan, banyak situs judi online yang diawasi, pegawai dan staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki kantor khusus dan bekerja sama dengan beberapa pegawai di Ruko Satelit Galaxy, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Saat ditanya wartawan soal mantan anak buah Kementerian Komunikasi dan IT yang ditangkap polisi, Budi Arie tak membantah mengetahuinya.
“Tahukah anda 11 pegawai Komdigi?” tanya wartawan itu.
“Ya, aku mengerti,” tutupnya sambil berjalan menuju mobil.
Diberitakan sebelumnya, total ada 15 orang yang ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh polisi terkait kasus perjudian online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Polisi menggeledah toko satelit dan menemukan beberapa peralatan komputer.
Ada 12 karyawan di kantor satelit.
Sebanyak 8 orang merupakan operator dan 4 orang lagi sebagai administrator.
Mereka bertugas menyusun daftar situs taruhan online.
Tugas karyawan adalah mengumpulkan tampilan atau daftar situs taruhan online.
Seorang pegawai Komdigi yang belum diketahui identitasnya mengatakan, ada 1.000 situs taruhan online yang terlindungi dari pemblokiran dan 4.000 situs yang sudah diberitahu atasannya bahwa mereka diblokir.
Pelaku mengaku mendapat untung sebesar Rp 8,5 juta dari setiap situs taruhan online yang terlindungi dari pemblokiran.
Berkat pengembangan situs tersebut, sejumlah karyawan dan operator administrasi menerima gaji senilai Rp 5 juta per bulan. (*)