TRIBUNNEWS.COM – Kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan para pemimpin Barat dinilai tidak mengubah perang saudara dengan Rusia.
Rencana kemenangan Zelensky akan diberikan kepada para pemimpin Barat, terutama Presiden AS Joe Biden dan dua kandidat presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris, karena tidak dianggap sebagai kemajuan dalam konflik melawan Rusia.
Presiden Ukraina akan bertemu dengan Presiden Joe Biden pada Kamis (26/9/204).
Dia bertemu banyak pemimpin Barat di New York.
Para pemimpin dunia berkumpul di New York pada tanggal 23 September untuk menghadiri Majelis Umum PBB ke-79. Zelensky, yang tiba di AS pada 22 September, menggunakan kesempatan itu untuk mempromosikan “rencana kemenangannya” pada konferensi perdamaian internasional kedua di Ukraina.
Media Amerika Bloomberg menulis bahwa seseorang yang mengetahui pembicaraan Zelensky dengan para pemimpin Barat mengatakan tidak ada kejutan nyata dalam “rencana kemenangan”.
Seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa “strategi kemenangan” tidak membawa perubahan besar dan menyebutnya sebagai “daftar keinginan”.
Dia mengatakan Kiev menyembunyikan rincian rencana Zelensky untuk mengadakan pembicaraan dengan Biden selama kunjungan tersebut.
Namun, presiden Ukraina sebelumnya mengatakan pertemuan itu akan membahas lima isu, termasuk bantuan ekonomi dan militer, kebebasan menyerang Rusia, dan situasi geopolitik Ukraina.
Menurutnya, tanpa campur tangan pemimpin Rusia, Vladimir Putin, perang akan sulit diakhiri. aku hanya berpikir
Sementara itu, Moskow merespons tanggapan Zelensky. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, daftar pemenang yang diusulkan hanyalah pendapat Zelensky.
Russia Today melaporkan bahwa Peskov mengatakan tidak mungkin memaksa Rusia untuk berdamai dengan Ukraina.
Dalam pidatonya di Dewan PBB, Zelensky mengatakan konflik antara Rusia dan Ukraina tidak bisa diselesaikan melalui dialog. Ia yakin Moskow hanya bisa memaksakan perdamaian.
“Gencatan senjata yang didasarkan pada upaya memaksa Rusia untuk berdamai adalah kesalahan fatal, karena tidak mungkin memaksa Rusia untuk berdamai,” kata Peskov kepada wartawan, Rabu.
Peskov menilai pernyataan Zelensky dalam konferensi tersebut merupakan pengkhianatan mendalam yang akan berdampak pada pemerintahan di Kiev.