Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba mengatakan para pemilih telah memberikan “penilaian keras” kepada partainya setelah hasil pemilu Jepang menjadi jelas. LDP kehilangan 65 kursi dan memperoleh 191 kursi, jauh dari 233 kursi yang dibutuhkan untuk memperoleh mayoritas absolut di parlemen. Sekutunya Kometo kehilangan delapan kursi dan memperoleh 24 kursi.
“Jelas bahwa para pemilih sangat kecewa dan marah atas skandal suap penggalangan dana besar-besaran yang dilakukan politisi LDP,” kata Hiromi Murakami, profesor ilmu politik di Temple University di Tokyo.
Partai oposisi utama, CDP, memenangkan 148 kursi dan menambah 50 kursi. Namun LDP tetap menjadi faksi terbesar di Parlemen, meski tidak memiliki mayoritas absolut. Runtuhnya LDP diduga karena banyak politisinya yang terlibat skandal.
Skandal yang terjadi tahun lalu melibatkan puluhan politisi dan akuntan LDP dan melibatkan 600 juta yen (sekitar $3,93 juta) dalam sumbangan politik tidak berdokumen, suap, dan pendapatan yang tidak dilaporkan. Mantan Perdana Menteri Fumio Kishida harus mengundurkan diri setelah krisis tersebut.
“Saya kira itu faktor penting. LDP gagal memahami kedalaman perasaan masyarakat terhadap masalah ini,” kata Hiromi Murakami.
Dari 46 politisi yang terkait dengan penipuan dana gelap, 28 kehilangan kursi mereka dalam pemilu hari Minggu. Ishiba kini berjanji untuk menerapkan “reformasi mendasar” di partainya dan memberantas korupsi. Oposisi meningkat
Pemimpin CDP Yoshihiko Noda mempunyai ambisi besar. Ia mengatakan, tekanan akan terus berlanjut hingga LDP menjadi partai minoritas. Dia juga menuntut agar semua politisi yang terlibat dalam skandal tersebut hadir di hadapan Diet, komite etik parlemen Jepang.
Karena tidak ada partai dominan di parlemen, perebutan kekuasaan di Diet dapat melumpuhkan parlemen untuk beberapa waktu. Partai-partai kecil, sebagian besar dari kelompok populis hingga ekstremis, kini mempunyai peluang untuk mendikte arah pemerintah.
Salah satu partai kecil tersebut adalah Partai Sanceto yang beraliran kanan, yang menentang vaksin Covid dan kini menyerukan peningkatan tajam dalam anggaran pertahanan, melarang pernikahan sesama jenis, dan reformasi pendidikan untuk mempromosikan nilai-nilai tradisional Jepang. Partai-partai sayap kanan bermunculan
Partai kecil lainnya adalah Partai Konservatif Jepang yang baru dibentuk pada September 2023 dan kini berhasil meraih 3 kursi.
Yoichi Shimada, seorang pensiunan akademisi, memenangkan kursi dalam pemilihan Partai Konservatif. Dia mengatakan dia mengubah kesetiaan politiknya dari LDP karena partainya terlalu lemah.
“Perasaan saya adalah LDP menjadi lebih liberal sejak kematian tragis [mantan Perdana Menteri] Shinzo Abe,” katanya kepada DW.
Yoichi Shimada mengatakan dia tidak setuju dengan LDP dalam hampir semua hal, mulai dari mendorong pengembangan sumber energi ramah lingkungan hingga cara sejarah diajarkan di sekolah-sekolah Jepang.
“Salah satu alasan saya memutuskan untuk mencalonkan diri dalam pemilu ini adalah karena saya ingin membawa perubahan dari sisi konservatif dalam iklim politik di Jepang,” ujarnya.
Diadaptasi dari artikel DW dalam bahasa Inggris.