Takut Diserang Hizbullah, Angkatan Udara Israel Jegal Pengiriman Senjata Iran ke Lebanon

TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Udara Israel telah mengonfirmasi bahwa pasukannya akan membantu pasukan IDF dalam operasi darat melawan Hizbullah.

Tidak berhenti di situ; Angkatan Udara Israel bahkan siap melakukan segala daya untuk menghentikan pengiriman senjata dari Iran kepada kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

“Kami sedang mempersiapkan diri bersama Komando Utara untuk melakukan manuver darat. Kami siap, jika diaktifkan. Itu adalah keputusan yang harus diambil di atas kita,” tegas komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar. dikutip oleh Al Arabiya.

“Di Lebanon, kami akan mencegah segala kemungkinan transfer senjata dari Iran ke Lebanon,” kata Barr dalam video yang dirilis militer Israel dalam percakapan dengan perwira militer Israel.

Angkatan Udara Israel sejauh ini telah melakukan beberapa serangan udara terhadap Hizbullah di Lebanon.

Baru-baru ini, setidaknya dua orang tewas dan 15 lainnya luka-luka setelah sebuah pesawat perang Israel menyerang pinggiran ibu kota Beirut, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.

Serangan itu terjadi tak lama setelah pimpinan militer Israel melancarkan apa yang disebutnya babak baru serangan massal di Lebanon.

“Dalam waktu dekat, IDF akan melancarkan serangan berskala besar dan terarah terhadap sasaran teroris yang tersebar di Lebanon,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Daniel Hagari.

Dalam pernyataan videonya, Hagari mengatakan Israel mulai menyerang sasaran Hizbullah di seluruh negeri.

Pernyataan video Hagari juga menunjukkan peta 19 kota dan desa yang akan menjadi sasaran serangan brutal Israel, termasuk desa Wa’ba, Jibchit, Sharqia, Al-Namiriyeh, serta pesisir Kfar Tebnit dan Nabatiyeh El Faouq. , Deir El Zahrani, Roumine, Azza dan sekitarnya.  Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Hizbullah

Setelah pecah perang antara Israel dan Hizbullah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan bahwa pasukannya akan terus memerangi milisi Hizbullah, yang dianggapnya sebagai kelompok teroris.

Demi mempercepat serangan, Netanyahu tak segan-segan memerintahkan tentara melanjutkan serangan ke Lebanon dengan kekuatan penuh.

Pernyataan tersebut dipublikasikan di jejaring sosial X milik Benjamin Netanyahu pada Kamis (26 September 2024).

“Berita tentang gencatan senjata itu tidak benar,” tegas Netanyahu dalam X, mengutip The Times of Israel.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz. Dia mengatakan tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon.

Padahal Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah mengusulkan penghentian permusuhan atau gencatan senjata selama 21 hari.

“Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara. Kami akan terus berjuang sekuat tenaga melawan organisasi Hizbullah sampai kemenangan tercapai dan penduduk wilayah utara dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat,” kata Katz di media sosial.

Untuk meningkatkan pertahanan dalam perang melawan Hizbullah dan sekutunya, IDF dilaporkan telah mengerahkan dua brigade cadangan ke utara.

Penambahan pasukan tersebut diumumkan untuk misi operasional melawan kelompok Hizbullah di Lebanon pada pekan ini.

“IDF memanggil dua brigade cadangan untuk misi operasional di wilayah utara,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Anadolu.

Sejauh ini, Israel belum merinci brigade cadangan mana yang dipanggil untuk ikut serta dalam perang tersebut.

Namun, Israel mengklaim tindakan tersebut akan memungkinkan perlawanan terhadap kelompok Hizbullah terus berlanjut.

“Kami sedang mempersiapkan proses manuver, artinya kami sedang mempersiapkan sepatu militer Anda. Sepatu manuver Anda akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa yang sedang dipersiapkan Hizbullah sebagai pangkalan militernya,” kata kepala staf militer Israel, Herzi Halevi. (Tribunnews.com/Namira Yunia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *