Dilansir reporter Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persatuan Bangsa-Bangsa dan Persatuan Bangsa-Bangsa Indonesia (UNAI) merayakan Hari Pemuda Internasional.
Tema Hari Pemuda Internasional tahun ini adalah “Memberdayakan Pemuda Indonesia: Digitalisasi untuk Masa Depan Berkelanjutan”.
Gita Sabhwarwal, Direktur Perwakilan PBB di Indonesia, mengatakan bahwa teknologi digital penting dalam mengatasi hambatan, menciptakan peluang dan mendukung inovasi dalam segala hal.
“Bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, kami berkomitmen untuk memastikan pembayaran ini menjangkau seluruh pelosok negeri, terutama berdampak pada kehidupan generasi muda di komunitas terpencil,” kata Gita dalam keterangannya, Senin (12/8/2024). .
Gita berpendapat upaya digitalisasi harus melibatkan generasi muda di daerah terpencil.
Kontribusi mereka, menurut Gita, adalah memastikan manfaat teknologi menjangkau seluruh lapisan masyarakat, berkontribusi terhadap kesetaraan dan persatuan.
“Antusiasme dan ide-ide inovatif dari generasi muda kita sangatlah penting seiring kita bergerak maju dengan solusi digital untuk menghadapi tantangan masa depan.” Partisipasi aktif mereka sangat penting karena kami terus memanfaatkan peluang luar biasa yang diberikan oleh transformasi digital untuk masa depan,” kata Gita.
Partisipasi dan pemberdayaan generasi muda merupakan inti dari reformasi yang diusulkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, dan akan dibahas oleh para pemimpin dunia pada konferensi mendatang di New York pada bulan September.
Konferensi ini akan menyarankan cara-cara untuk memasukkan pandangan generasi muda ke dalam pemerintahan nasional dan internasional, serta cara-cara untuk mempromosikan penggunaan teknologi digital untuk kemajuan.
“Hari ini adalah masa yang penting bagi kita semua, terutama kaum muda,” kata Usman Kansong, Direktur Informasi dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Indonesia mengalami kemajuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang mencapai 62 persen dari targetnya dan menurut data pemerintah.
Meskipun kemajuan ini menggembirakan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai seluruh tujuan pada tahun 2030. titik.
Dengan latar belakang ini, jumlah penduduk dan generasi muda Indonesia yang besar akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan. Dengan lebih dari 48% penduduknya berusia di bawah 30 tahun, generasi muda ini dapat memberikan dampak besar terhadap masa depan negara.
Para pembicara pada acara ini mengeksplorasi strategi digital dalam inisiatif pemerintah dan PBB untuk mengatasi isu-isu utama seperti ketahanan pangan, pendidikan, lapangan kerja dan kebersihan kesehatan dalam banyak lokakarya dan diskusi pendidikan.
Pembicara pada pertemuan tersebut antara lain para ahli dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) dan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) dan Kementerian. Perlindungan Anak. Yayasan – Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Konferensi dibuka oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usmanas Kansong, Asisten Sekjen PBB Bidang Kepemudaan dr. Felipe Paulier dan Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Gita Sabhwarwal.
Hari Pemuda Internasional diadakan di Kantor PBB di Indonesia dan diumumkan selama dua hari. Konferensi ini menarik sekitar 850 peserta online dan 50 peserta.