Mengapa Pasien Kanker Sering Nyeri? Ini Penjelasannya

Laporan reporter Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter anestesi dan intensifis Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr. Gusti Ngurah Akwila Dwi Yundha, Sp.An-TI, FIP mengungkap penyebab penderita kanker sering merasakan sakit.

Nyeri dapat menyebabkan penyakit fisik dan mental, serta dapat menurunkan kualitas hidup.

Karena pengendalian nyeri yang tepat sangat penting.

“Nyeri merupakan salah satu bentuk ketidaknyamanan, baik fisik maupun emosional, yang terkait dengan risiko atau kerusakan struktur tubuh,” ujarnya saat konferensi pers baru-baru ini.

Ia menjelaskan, lebih dari 50% penderita kanker stadium awal hingga stadium lanjut akan mengalami nyeri selama pengobatan kanker.

Sementara itu, 90% pasien kanker menderita selama perjalanan penyakitnya.

Apa yang menyebabkan hal ini? Nyeri pada penderita kanker dapat disebabkan oleh:

1. sel kanker

Sel-sel abnormal tumbuh dan menghancurkan sel-sel di sekitarnya. Sel-sel ganas yang terus tumbuh dapat memberikan tekanan pada saraf, tulang, atau organ tubuh sehingga menimbulkan rasa sakit.

Kanker yang sudah menyebar ke organ lain seperti tulang juga bisa menyebabkan rasa sakit yang parah.

2. Efek samping pengobatan

Nyeri dapat terjadi akibat pengobatan kanker seperti kemoterapi, terapi radiasi, pembedahan, dan obat-obatan.

Meski dapat membunuh sel kanker, pengobatan kanker dapat menimbulkan efek samping berupa nyeri kanker.

Kondisi ini disebabkan oleh terganggunya saraf di sekitar tempat tumbuhnya sel kanker.

3. Pengobatan lain yang tidak berhubungan langsung dengan kanker

Rasa sakit yang dialami penderita kanker berbeda-beda, bergantung pada banyak faktor seperti lokasi tumor dan penyebab kanker.

Selain itu, pada penderita kanker, lokasi nyeri mungkin berbeda dengan sumber nyeri.

Misalnya saja pada kasus kanker payudara pada tulang.

Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri tulang meski sel ganas aslinya masih ada di payudara.

Intensitas nyeri pada setiap orang mungkin berbeda-beda, ada yang merasakan nyeri ringan, nyeri sedang, atau nyeri berat.

Jika nyeri kankernya parah, orang tersebut mungkin merasa cemas atau depresi.

Oleh karena itu, penanganan nyeri kanker yang tepat sangatlah penting.

Memahami dan mengidentifikasi dengan benar sumber nyeri penting dalam pengobatan dan pengendalian nyeri.

“Meski banyak metode yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri akibat kanker, namun kami para ahli anestesi dan dokter spesialis akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi pasien.

“Terkadang dokter bisa mengendalikan nyeri kanker dengan menggabungkan beberapa metode sekaligus,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *