Reporter Tribunnews.com Chaerul Umam melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI Mayjen. Jenderal. (Purn.) TB Hasanuddin, mengutuk keras penyerangan pasukan Israel di Lebanon yang menyebabkan dua prajurit TNI terluka.
Menurutnya, serangan militer Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian bisa dikatakan sebagai kejahatan perang.
Selain itu, penyerangan yang mengakibatkan dua personel UNIFIL melanggar resolusi DK PBB 1701.
“Situs tersebut merupakan instalasi pasukan PBB dan pada prinsipnya tidak boleh diserang, dirusak, atau dikendalikan oleh kekuatan mana pun dalam konflik,” kata TB Hasanuddin kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Sebelumnya, dua prajurit TNI yang tergabung dalam United Nations Force di Lebanon atau UNIFIL terkena tembakan tank Israel (IDF).
Insiden itu terjadi ketika terjadi kebakaran antara IDF dan Hizbullah di dekat menara observasi Naquora di Lebanon selatan pada Kamis (10/10/2024).
Kawasan ini merupakan salah satu pangkalan TNI yang bertugas di Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon.
Serangan militer Israel menghancurkan kotak pelindung pos dan mengenai dua prajurit TNI.
Tugas prajurit TNI adalah melakukan operasi internasional. Mereka bekerja sesuai hukum dan peraturan PBB, demi perdamaian di kawasan, kata Kang TB, sapaan akrabnya.
Anggota DPR yang pernah menjabat Komisi I DPR ini menilai penyerangan tentara PBB adalah kejahatan, bahkan perang.
Untuk itu, tegasnya, PBB wajib menyelidiki dan menjatuhkan sanksi terhadap Israel, serta terhadap unit atau pelaku penembakan tersebut.
“Jika PBB mengabaikannya dan tidak mengambil tindakan apa pun, ini akan sangat berbahaya bagi pasukan Unifil di sana dan PBB akan tergolong gagal dalam misi perdamaian dunia melawan kekejaman Israel,” ujarnya. .
Setidaknya ada 1.000 prajurit TNI yang bertugas sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon.
Di antaranya Satgas Marinir, Satgas Batalyon Mekanis TNI, dan Satgas Pendukung.
Mereka juga ditugaskan di Satgas Kompi Perlindungan Indo Force, Satgas Koordinasi Sipil-Militer TNI, Satgas Penjangkauan Masyarakat, dan RS Tingkat 2.
Prajurit TNI sebagian besar merupakan anggota UNIFIL yang bekerja di lapangan.
Sedangkan Satgas Maritim sedang melakukan operasinya di laut.