Mengenal Suara Elektoral di Pilpres AS, Donald Trump Pernah Menang dengan Sistem Tersebut

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Kamala Harris, akan bersaing dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). 

Warga Amerika Serikat saat ini sedang bersiap untuk pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden berikutnya. Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump membutuhkan setidaknya 270 suara elektoral untuk menang. 

Diketahui, sistem pemilihan presiden di Amerika Serikat berbeda dengan negara lain.  Presiden Amerika Serikat tidak dipilih secara langsung oleh para pemilih. Calon presiden negara yang disebut Paman Sam ini berebut suara para pemilih.

Orang yang memperoleh suara elektoral terbanyak berhak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat selama empat tahun. Istilah ini dikenal dengan istilah electoral college Amerika Serikat (AS) dan merupakan contoh sistem di mana presiden dipilih secara tidak langsung oleh pemilih yang mewakili 50 negara bagian dan distrik federal. 

Setiap negara bagian memiliki jumlah pemilih yang sama dengan perwakilan kongres (kedua majelis), dengan Distrik non-negara bagian Columbia menerima tiga pemilih dan wilayah non-negara bagian lainnya tidak memiliki pemilih.

Para pemilih biasanya memberikan suaranya kepada pemenang yang memperoleh suara terbanyak di setiap negara. Namun, ada negara-negara yang tidak mengatur hal ini dalam undang-undang.

Misalnya, ketika warga negara Amerika mengikuti pemilihan presiden, mereka sebenarnya memilih sekelompok pejabat yang membentuk badan pemilihan.

Kata College dalam Electoral College mengacu pada sekelompok orang yang mempunyai tugas yang sama. Orang-orang ini adalah pemilih dan tugas merekalah yang memilih presiden dan wakil presiden.

Untuk melaksanakan tugas ini, Electoral College bertemu setiap empat tahun, beberapa minggu setelah hari pemilu. 

Lalu apa yang dimaksud dengan suara elektoral?

Suara elektoral adalah jumlah suara yang dimiliki setiap negara bagian di Amerika Serikat. Jumlah suara berbeda-beda di setiap negara bagian tergantung pada jumlah penduduknya.

Misalnya, negara bagian California mempunyai 55 suara. Sedangkan North Dakota hanya mendapat 3 suara. Jumlah total suara di seluruh negara bagian adalah 538.

Di Amerika Serikat, sistem pemilu biasanya dikendalikan oleh dua kandidat, Partai Republik dan Partai Demokrat, yang keduanya harus memperoleh minimal 270 suara elektoral untuk memenangkan pemilihan umum.

Suara elektoral diperoleh melalui hak pilih universal atau hak pilih universal langsung di negara bagian Amerika Serikat.

Untuk mendapatkan suara ini, diterapkan sistem pemenang mengambil semua atau pemenang mengambil semua.

Kemenangan tipis dalam pemilu suatu negara bagian dapat mengamankan seluruh suara elektoral di negara bagian tersebut. 

Kandidat yang kalah tidak akan memperoleh suara elektoral, meskipun yang kalah hanya 1 suara.

Hal inilah yang menyebabkan Hillary Clinton akhirnya kalah dari Donald Trump pada pemilu AS 2016. Meski perolehan suara langsung untuk Hillary Clinton lebih tinggi dibandingkan Trump. (BBC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *