Rekam Jejak Angela Tanoesoedibjo, Sulung Hary Tanoe yang Resmi Jadi Ketum Perindo

TRIBUNNEWS.COM – Putri sulung Hara Tanoesoedibjo (HT) sekaligus Ketua DPP Hari Persatuan Indonesia (Perindo), Angela Tanoesoedibjo resmi dilantik menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Perindo, Rabu (31/7/2024).

Hary Tanoe meninggalkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Perindo dan menunjuk Angela menggantikannya dan memimpin Partai Perindo.

Hal itu disampaikan HT saat menjadi pembicara pada penutupan konferensi kerja nasional Partai Perindo (Mukernas) di iNews Tower, Jakarta.

“Saya juga akan mengumumkan salah satu bagian dari transformasi tersebut, yaitu saya akan mencalonkan Nona Angela Tanoesoedibjo menjadi Ketua Umum Partai Perindo,” kata Hary seperti dilansir Tribunnews.com sebelumnya.

Hary juga mengatakan, peralihan kursi kepresidenan Partai Perindo akan bertepatan dengan peringatan 10 tahun Partai Perindo pada Oktober 2024. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) , Angela Tanoesoedibjo, pada konferensi pers penutupan (JPAT) yang digelar secara hybrid di Balairung Soesilo Soedarman, Sapta Edificio Pesona, Jakarta, Jumat (22/12/2024) (Dok. Kemenparekraf)

“Dan tentunya pelaksanaan pencalonan beliau sebagai presiden beserta pelantikan lainnya akan kami atur dalam rangka HUT Perinda yang ke-10 yaitu 8 Oktober 2024,” jelas Hary Tanoe.

Sebelum resmi dilantik menjadi Ketua Umum Partai Perindo, Angela menjabat sebagai Ketua Hari Nasional DPP Partai Perindo bersama Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi.

Lalu apa saja CV Angela Tanoesoedibjo?

1. Awal karir Angelina

Setelah lulus, Angela memulai karirnya bekerja di industri media dan mendirikan Majalah HighEnd dan Majalah HighEnd Teen pada tahun 2008.

Karirnya kemudian merambah ke dunia industri pertelevisian dengan bergabung di MNC Media Group pada tahun 2010 sebagai staf keuangan.

Selanjutnya pada tahun 2013 menjabat sebagai direktur PT Megah Group.

Pada tahun 2014, ia juga menjabat sebagai CEO PT Global Informasi Bermutu (GTV) dan membawa Global TV masuk dalam daftar lima besar stasiun TV terestrial di Indonesia.

Pada tahun 2017, ia juga memimpin proses rebranding Global TV menjadi GTV.

Tak hanya itu, karier Angela pun terus menanjak saat menjabat sebagai direktur PT Media Nusantara Citra (MNC), Tbk pada tahun 2016.

Pada tahun 2018 beliau juga menjabat sebagai CEO PT. Televisi Rajawali Citra Indonesia (RCTI).

2. Ikuti jejak ayahmu

Angela Tanoesoedibjo mengikuti jejak ayahnya dan terjun ke dunia politik.

Pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019, ia mencalonkan diri sebagai calon wakil (Caleg) DPR RI.

Ia mencalonkan diri dari daerah pemilihan Jawa Timur I (Jatim) yang meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

Namun, Angela tidak lolos ke parlemen meski mendapat banyak suara.

3. Putra sulung Hary Tanoe diangkat menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Setelah gagal mencalonkan calon legislatif, sejak 25 Oktober 2019 hingga sekarang, ia menapaki karir di pemerintahan sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf).

Karena Angela memiliki pengalaman di bidang manajemen, media, ritel, dan keuangan, Presiden Joko Widodo mempercayakannya untuk menjalankan fungsi Wakil Menteri dan ia diangkat menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Saat dilantik, Angela menjadi wakil menteri termuda di kabinet Indonesia maju pada usia 32 tahun.

4. Profil Singkat Angela Tanoesoedibjo

Angela merupakan putri pertama Presiden Dewan Persatuan Partai Perindo Hara Tanoesoedibjo dan Liliana Tanaja.

Dia memiliki empat adik: Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo

Dia menikah dengan pengusaha Michael Dharmajay pada tahun 2012 dan memiliki dua anak.

Angela menyelesaikan pendidikan sarjananya dan memperoleh gelar Bachelor of Communications (BA) dari University of Technology, Sydney, Australia pada tahun 2018.

Beliau juga memperoleh gelar Master of Commerce in Finance dari University of New South Wales, Australian School of Business pada tahun 2010.

(mg/Ananta Arabella Andhika Putri) Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *