TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rumah korban pembunuhan mutilasi, Sinta Handiyana (40), di Kampung Babakan, RT 03 RW 004, Desa Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, tampak sepi pada Jumat (1/11) sore.
Sebelum ditemukan tewas, Sinta diketahui tinggal di rumah kontrakan bersama empat orang anaknya, tidak ada satupun yang berkeluarga.
Kediaman Sinta terletak di sebuah gang.
Di gang tersebut terdapat lima rumah kontrakan bercat abu-abu dipadukan dengan kusen pintu dan jendela berwarna putih. Rumah Sinta terletak di pintu keempat.
Di luar rumah Sinta, berbagai pakaian dan celana digantung di tiang bambu untuk dijemur.
Atik, perempuan lansia yang merupakan salah satu tetangga korban, mengatakan, keempat anak Sinta menginap di rumah Sinta yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah kontrakan.
Ia pun mengaku terakhir kali bertemu Sinta pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Saat itu, kata Atik, ia melihat Sinta membuka stand makanan yang letaknya tepat di seberang jalan rumah kontrakan.
“Saya bertemu dengannya ketika saya hendak membuka toko. Almarhum jarang menyapa. Tapi dia tersenyum,” kata Atik kepada Tribunnews saat ditemui.
Perempuan berjilbab itu tak langsung percaya dengan kabar yang disampaikan penyewa lain pada Selasa 29 Oktober 2024 bahwa Sinta telah meninggal dunia.
Untuk memastikan kabar tersebut, Atik kemudian bertanya kepada pemilik toko di lorong persewaan tersebut tentang informasi yang diterimanya.
Kabar meninggalnya Sinta dibenarkan oleh seorang pemilik toko di pinggir Jalan Kampung Babakan.
Ketua RT tempat tinggal Sinta, Umang, mengaku jarang bertemu dengan korban. Profesi kuli bangunan seringkali memaksanya untuk lebih banyak beraktivitas di luar area sekitar rumah.
Begitu pula saat pertama kali mendengar kabar kematian seorang warga yang tidak biasa.
Umang menceritakan, saat itu dirinya baru saja pulang dari bekerja sebagai kuli bangunan pada proyek pembangunan gudang di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, kawasan Banten.
Namun Umang mengenal Sinta.
Menurutnya, ibu empat anak ini merupakan sosok yang baik di masyarakat.
“Kelihatannya bagus di rumah. Tapi apakah ada masalah di luar, kami belum tahu,” jelasnya.
Melanjutkan kesibukan Umang, ia mengaku tugasnya sebagai ketua RT kerap digantikan oleh putranya, Nuryati (39).
Kata ibu rumah tangga, dia jarang bertemu Sinta.
Namun mendiang Sinta kerap tersenyum setiap kali bertemu dengannya.
Salah satunya, beberapa bulan lalu di tahun 2024, Sinta melamar Nuryati untuk membeli barang buah-buahan.
“Saya hanya ingin melihatnya besok pagi. Saya tidak tahu pekerjaan apa yang saya lakukan. Saya hanya tahu almarhum menjual buah. “Buahnya bagus, segar,” kata Nuryati kepada Tribunnews. Polisi menangkap Fauzana Fahmi (43); kiri), yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap perempuan bernama Sinta Handiyani (40), yang jasadnya tanpa kepala ditemukan warga di dalam tas di sekitar Dermaga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 29 Oktober. 2024 (Kolase Tribunnews)
Sementara itu, Ketua RT 04 RW 04 yang kediamannya dekat dengan rumah Sinta, Muhammad (44), mengatakan, sehari-hari Shinta bekerja di Jakarta.
Dia mengatakan, orang tua Sinta mengaku putri sulungnya bekerja sebagai pengelola apartemen.
Menurut Muhammad, Sinta jarang terlihat di rumah karena sering berangkat kerja pada sore hari dan baru pulang keesokan paginya.
“Pergi pada sore hari dan kembali lebih awal. Itu saja. Banyak orang yang bilang berangkat antara jam 17.00 WIB atau setelah magrib. Kalau pulang jam 07.00 atau 08.00 pagi,” kata Muhammad.
Jenazah Sinta Handiyani (40) ditemukan pada Selasa, 29 Oktober 2024, tanpa penumpang, di Dermaga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sementara itu, pada Rabu (30 Oktober 2024), kepala Sinta yang terpenggal ditemukan di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, Sinta Handiyani dibunuh dan dimutilasi oleh teman dekatnya, seorang tukang jagal sapi dan kambing bernama Fauzan Fahmi (43).
Adapun motif awal pembunuhan, tersangka Fauzan Fahmi melakukan perbuatan keji karena sakit hati dengan perkataan korban yang menyebut istri sahnya saat ini sebagai pelacur.