TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Suasana di Jalan Raya Salembaran, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten berubah kondusif setelah warga merusak truk pengangkut tanah proyek Pantai Indah Kepok atau PIK 2.
Para tetangga geram setelah seorang gadis berusia 9 tahun ditabrak truk tanah pada Kamis (7/11/2024).
Padahal, aksi protes warga sudah berlangsung lama karena truk melaju siang malam dan mengganggu aktivitas warga.
Minta warga Telukanaga membatasi jam operasional truk, khususnya di Jalan Raya Salembaran, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
“Masyarakat sangat menginginkan hal ini terjadi, agar jam bukanya diaktifkan. Daripada melarang, karena kita sama-sama tahu ini sedang marak,” kata Atamo di kediamannya tak jauh dari kantor Kecamatan Kosambi, Jumat (8/11/2024). ).
Atmo memperkirakan truk angkutan darat tidak lagi beroperasi pada siang hari. Sebab, banyak orang yang beraktivitas di siang hari.
“Itu hanya jam kerja, jadi kalau siang banyak ibu-anak dan anak-anak di sekolah, orang-orang sedang bekerja. Lalu kalau siang hari lebih banyak lagi kejadian (kecelakaan),” ujarnya.
“Terlalu banyak (kecelakaan), sampai belasan dalam setahun.” Dari yang saya lihat, bisa terjadi empat kecelakaan dalam sebulan,” kata Atmo.
Dari empat kecelakaan tersebut, semuanya melibatkan truk pengangkut tanah yang melintasi Jalan Raya Salembaran.
“Iya, itu semua kecelakaan yang disebabkan oleh truk tanah untuk pembangunan di PIK,” ujarnya.
Selain permasalahan kecelakaan, pengoperasian truk pemindah tanah juga mendatangkan debu ke rumah warga. Solusi jangka pendek dari kepolisian
Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Diti Vaioto mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan hasil perundingan antara pihak kepolisian, pemerintah Kabupaten Tangerang, dan warga setempat.
Dimana truk yang melintas akan dihentikan selama tiga hari ke depan.
“Dalam pertemuan itu disepakati tiga hari ke depan berkabung, jadi tidak ada truk yang lewat untuk menyampaikan belasungkawa,” ujarnya kepada media, Jumat (7/11/2024).
Korban juga kami rawat di RSUD Tangrang, lanjutnya.
Namun Wiyoto tegar, pihaknya tetap mengerahkan satuan Brimob ke Dalmas untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).
Hal ini dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif di wilayah Telukanaga dan sekitarnya.
Sementara itu, Kapolres Tangerang Kota Kompol Zin Doi Nugro mendesak pihaknya menangkap sopir truk yang terlibat kecelakaan tersebut. Solusi jangka panjang
Dalam jangka panjang, polisi akan memberlakukan jam operasional truk darat di Telukanaga setelah warga setempat melarang truk tersebut melintas selama tiga hari.
Kapolres Metro Kota Tangerang Kompol Zin Davy Nogro mengatakan, pihaknya akan menghidupkan kembali aktivitas truk darat namun sesuai jam operasional.
Nanti kita lihat situasinya. Kalau situasi memungkinkan, kita buka, tapi sesuai jam operasional. 22.00 WIB sampai 05.00 WIB, kata Zin di Kantor Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (8/11/2021). 2024 ). Anak yang dibunuh
Sebelumnya, bocah tersebut terlibat kecelakaan lalu lintas berinisial ANP di Jalan Raya Salembaran, Kampung Melio Timur, Teluknaga, Kabupaten Tangerang pada Kamis (7/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kecelakaan lalu lintas ini melibatkan kaki kiri seorang bocah lelaki berusia 9 tahun bernomor polisi B 9304 KYW yang ditabrak truk bermuatan DWA (21).
Kapolres Metro Kota Tangerang Kompol Zane Devi Nogro mengatakan, ANP awalnya didampingi seorang perempuan SD (20). Mereka meninggalkan Kosambi menuju Tilak Naga.
Saat itu, truk sampah yang dikemudikan DWA juga sedang melewati arah yang sama, tepatnya Jalan Raya Salembaran.
Di tempat kejadian perkara (TKP), SD harus menyalip truk sampah di sebelah kiri.
Saat mencoba menyalip, SD tidak memiliki pandangan yang jelas dan tidak ada cukup ruang.
Korban SD terjatuh ke kiri dan ANP terjatuh ke kanan di bawah truk hingga kaki kirinya tertimpa ban kiri kendaraan, kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kompol Zin, Kamis, Davy Nogro. .
Akibat kecelakaan ini, kemarahan pun meluas di kalangan warga. Mereka memblokir Jalan Salembaran Jaya, merusak truk yang lewat, membakar dan menjarah.
Hal inilah yang menyebabkan banyak pengendara sepeda motor yang melewati kawasan ini mengalami kecelakaan akibat kerusakan jalan yang disebabkan oleh truk.
Selain itu, truk yang melintas menimbulkan debu dan mengganggu aktivitas warga.
Sumber: Warta Kota/Kompas.com
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polisi menghentikan truk yang melintas di Teluknaga, Tangerang setelah menabrak kaki anak-anak selama 3 hari,