Penampakan Rumah Kontrakan Sinta Handiyana Korban Mutilasi Muara Baru, Sepi dan Berantakan

Laporan wartawan Tribun Tangerang, Nurmahadi

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Korban mutilasi perempuan yang ditemukan tanpa kepala di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara diketahui bernama Cinta Handiana (40 tahun), warga RT 03 RW 04. Desa Binong, Kecamatan Kurug, Kabupaten Tangerang, Banten.

Ketua RT 03, Muhammad membenarkan, Cinta Handiana tinggal di alamat tersebut meski tidak satu RT dengannya. “Benar dia warga sini, walaupun dia tidak ada di RT saya, tapi kami mengetahuinya. Dan kemarin saat polisi datang, kami ikut kami dari RT dan ternyata benar dia warga. .Di sini, “katanya.

Muhammad mengatakan, Sinta sudah tiga tahun tinggal di kawasan itu dengan mengontraknya. Orang tua korban merupakan warga asli Desa Binong yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari kontrakan Cinta.

“Korban sudah tinggal di rumah kontrakan selama kurang lebih 3 tahun, namun orang tuanya sudah lama tinggal di sini. Kalau anaknya (korban) sudah menikah, dibawa suaminya, kalau suaminya meninggal, mereka kembali ke sini sekitar tiga tahun. Sekarang dan di sini tinggal di rumah kontrakan yang berdekatan, sekitar 100 meter antara rumah kontrakan korban dengan rumah orang lain,” jelasnya.

Sebelum ditemukan tewas, Cinta masih terlihat beraktivitas pada Minggu, 27 Oktober 2024 di tempatnya tinggal, kata Muhammad. Rumah kontrakan yang ditinggali Cinta berupa deretan rumah.

Dek observasi tribun di lokasi yang disewakan berwarna abu-abu dengan pintu dan jendela berwarna putih. Lokasi persewaan diapit oleh pagar besi berwarna putih yang berdiri tepat di depan lokasi. Situasi di rumah kontrakan Cinta tampak damai, banyak benda di depannya, seperti tangga, meja, dan beberapa peralatan dapur.

Muhammad mengatakan, perempuan yang ditemukan tanpa kepala itu diketahui bernama Cinta Handiana (40), yang bekerja di Jakarta. Jenazah Cinta diketahui ditemukan pada Senin (28/10/2024) dalam kondisi mengenaskan di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Muhammad mengatakan, Sinta kerap berangkat kerja menjelang magrib dan pulang kerja sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, Muhammad tidak tahu banyak tentang karya Cinta.

“Korban bekerja di Jakarta, tapi saya tidak tahu kenapa. Kecuali dia berangkat sekitar jam 6 sore sebelum matahari terbenam, dia akan pulang pagi-pagi sekali. Dan terakhir kali saya melihat korban pada Minggu sore,” ujarnya kepada wartawan.

Korban tidak bisa dihubungi sejak Senin 28 Oktober 2024, kata Muhammad berdasarkan keterangan keluarga. Pihak keluarga pun panik karenanya, sehingga sang anak menghubungi teman sang ibu untuk mencoba mencari keberadaan Cinta.

“Pihak keluarga panik karena seharusnya Senin pagi pulang, tapi tidak pulang dan tidak bisa dihubungi. Saat itu, anak tersebut juga bertanya kepada teman-temannya, dan ternyata ibunya yang melakukannya. Entahlah, Selasa malam. Sampai polisi datang dan menginformasikannya,” kata Muhammad (m41).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *