Sikap Tak Biasa Rizky Adam Sebelum Hilang dalam Kebakaran Pabrik di Bekasi: Pergi Tanpa Pamit

Laporan ini dikirimkan reporter Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

Mimbar).

Rumah tersebut merupakan rumah Rizky Adam (24), salah satu pekerja forklift yang bekerja di pabrik pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara di Medan Satria, Bekasi, yang mengalami kebakaran hebat pada Jumat pagi, 1 November 2024.

Tenda tersebut dibangun karena pria bernama Kiki tersebut masih belum diketahui keberadaannya setelah Ayam Merah menghancurkan seluruh gedung perusahaan.

Terlihat juga kursi plastik berwarna hijau berjejer di depan rumah Kiki nomor 126b. Q

Beberapa teman Kiki juga berada di depan rumah Kiki yang belum diketahui kondisinya.

Selain itu, beberapa orang di rumah yang sebagian besar berpakaian muslim itu terlihat bercengkerama dengan keluarga Kiki, diliputi suasana pilu.

Ayah dan ibu Kiki terlihat sangat perhatian menunggu kabar tentang anak kedua dari tiga bersaudara itu. Mata kakak laki-lakinya yang bertopi dan bersarung putih itu juga tampak sembab seperti habis menangis.

Namun pihak keluarga masih enggan membicarakan sifat Kiki karena masih diselimuti ketidakpastian keberadaan pria kelahiran tahun 2000 itu, apakah masih hidup atau sudah meninggal.

Teman Kiki yang enggan disebutkan namanya juga melihat sesuatu yang aneh sebelum Kiki berangkat kerja pada malam sebelum kebakaran.

Tak seperti biasanya, Kiki tak berpamitan dengan ayahnya saat itu. Pasalnya ayahnya sedang tertidur saat Kiki hendak berangkat kerja. 

Hanya saja, luar biasa Kiki bahkan tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang ada di tas kakaknya dan ia hanya membawa sepeda motor tersebut ke pabrik.

“Tapi bapaknya, kalau Kiki mau berangkat kerja sampai larut malam, (biasanya) dia salat pas pamit, itu kalau bapaknya mulai jam 23.00 WIB, seperti dia memijat seperti itu, seperti udara.” keluar, lalu bapak tidur, jadi tidak pamit,” ujarnya kepada Tribunnews.com, sosok lucu yang suka dipujanya. Image caption Rizky Adam (24), karyawan PT Jati Perkasa, saat ditemukan, dikabarkan terjadi kebakaran besar di pabrik pakan ternak di Nusantara, pada Minggu (3/11/2024).  (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Di sisi lain, Ketua RW 04 M, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Suhadi mengatakan, tidak ada warganya yang menyangka Kiki termasuk di antara orang yang disebut-sebut tewas dalam kebakaran yang diusahakannya. Kiki dikenal dengan sifat baiknya. 

Rutinitas Kiki sehari-hari erat kaitannya dengan masyarakat yang tinggal di sekitar rumahnya. Sosok penyuka canda dan senyuman ini masih dikenang warga sekitar saat ditanya tentang Kiki.

Lelucon terakhir yang diingat Suhadi, pada Kamis atau sehari sebelum kecelakaan, adalah soal merokok. Saat itu Kiki menawari Suhadi sebatang rokok, namun Suhadi dengan bercanda menolaknya.

Laki-laki itu menemui saya, Kamis pagi, sepulang kerja, dia menawari saya, ‘Pak RW, rokok ini’, saya bilang, ‘Tidak, saya tidak suka rokokmu’, kata Suhadi, Kota Bekasi, Jawa Barat, terbakar pada Jumat (11/1/2024) (Bekasi Tribune/Angga BN).

Sambil menangis, Suhadi pun mengungkapkan bahwa Kiki, warga asli desa tersebut, juga aktif dalam segala aktivitas. 

Selain kepribadiannya yang baik, penampilan Kiki dalam beribadah pun tak perlu diragukan lagi. Suhadi menyaksikan upaya Kiki dalam urusan agama. 

Bahkan, Kiki juga tergabung dalam Majelis Taklim bernama Al-Masturiyah dan Habibi Rasool, seniman musik Islami dengan alat musik perkusi bernama Hadroh.

“Apalagi kegiatan seperti ulang tahun dan sebagainya, karena dia anggota atau peserta kelompok Hadroh di daerah kami,” kata Suhadi. 12 kantong jenazah Suasana pasca meninggalnya Ante Mortem dan Post Mortem di tempat penyambutan korban kebakaran pabrik Bekasi berlangsung tenang sejak pagi hari, RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (2/11/2024). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Sebelumnya, Kepala RS Polri Karumkit Kramat Jati Brigjen Heru Yulihartono mengatakan pihaknya menemukan 12 kantong jenazah dalam kebakaran yang terjadi di pabrik Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/1/2024).

“RS Bhayangkara Polri telah menerima 12 kantong jenazah sejak pukul 12.00 WIB dan pihak RS telah membentuk tim untuk melakukan upaya pemeriksaan dan identifikasi jenazah yang melibatkan narkoba, DNA forensik, psikologi forensik, dan pasukan anti kematian,” ujarnya kepada wartawan.

Brigjen Prima mengatakan, proses pemeriksaan korps akan melibatkan tim dari RSCM dan FK UI. 

Dia memastikan otopsi dilakukan dengan hati-hati. 

Mayat yang ditemukan menyerupai bentuk bagian tubuh.

“Ya, bagian tubuhnya tidak tepat,” lanjut Karumkit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *