Pasar Seafood Indonesia Diprediksi Akan Tumbuh Hingga 8,92 Persen

Laporan reporter Tribunnews.com Fahdi Fahlavi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Vahyu Sakti Trenggono mengatakan pasar makanan laut global diperkirakan tumbuh 8,92 persen sesuai perkiraan pasar makanan laut global.

Pertumbuhan ini menciptakan peluang yang baik bagi industri dan pengusaha di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wahu pada Indonesia Maritime and Fisheries Business Forum 2024 yang digelar di Jakarta pada Februari lalu.

Sementara itu, CEO dan salah satu pendiri Aruna, Farid Naufal Aslam, melihat situasi ini sebagai peluang menarik untuk lebih memperluas pangsa pasar makanan lautnya dengan menyediakan pilihan komoditas yang lebih beragam untuk permintaan global.

“Kami melihat data pasar seafood global yang disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan mempunyai potensi menarik bagi Indonesia untuk maju di sektor perikanan. Kami juga akan berkontribusi dalam hal ini,” tulis Farid. Pengumuman, Minggu (28 April 2024).

Mencakup 150 kota di seluruh Indonesia, jumlah nelayan Aruna lebih dari 55.000 dan didukung oleh titik suplai.

Farid berharap dapat memperluas jangkauan bisnisnya di pasar global dan domestik.

Tentunya dengan menampilkan berbagai produk seafood unggulan Aruna seperti tuna, kepiting, lobster dan lain-lain.

Dengan jumlah lokasi pasokan yang banyak, Aruna bisa merambah banyak pasar menarik seperti Eropa, Jepang, dan Timur Tengah.

“Aruna optimis dapat menciptakan peluang dan pasar seafood lokal di pasar global, terbukti dengan kekuatan penawaran kami yang menjangkau 90% provinsi di Indonesia. Harapannya, seafood Indonesia semakin dikenal. dan hasil laut lokal buah-buahan juga akan meningkatkan ekspor,” kata Farid.

Selain itu, jika kita melihat keberhasilan negara-negara lain dalam industri ini, penting untuk menyadari bahwa teknologi memainkan peran penting dalam menjadi “juara” dalam industri ini.

Digitalisasi dan pengelolaan data merupakan dua elemen mendasar yang sangat penting bagi keberhasilan industri perikanan Indonesia.

Hal ini sejalan dengan komitmen SEA for All 2030 yang dicanangkan Aruna beberapa waktu lalu, salah satunya adalah penerapan ketertelusuran produk perikanan.

Salah satu teknologi penelusuran yang dikembangkan Aruna adalah pemantauan lokasi area pengumpulan produk.

Pada saat yang sama, Aruna memiliki kalender musiman di toko internal, yang melacak tren musim panen produk ikan.

“Di era baru kita dimana perbaikan usaha terus dilakukan, teknologi yang kita kembangkan pasti bertujuan untuk meningkatkan atau memperluas usaha dan meningkatkan kesejahteraan nelayan Aruna,” tutup Farid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *