Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Selasa (07/05) menuduh Tiongkok membahayakan keselamatan personel pertahanan Australia di wilayah udara internasional saat mengambil bagian dalam operasi rutin untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.
Menyusul laporan bentrokan antara pesawat tempur Tiongkok dan helikopter Australia di perairan internasional, Albanese mengatakan tindakan Beijing “tidak dapat diterima”.
“Kami telah menegaskan kepada Tiongkok bahwa tindakan ini tidak profesional dan tidak dapat diterima,” kata Albanese kepada saluran berita Australia, Nine Network Television.
“Saya kira masyarakat Australia mengharapkan penjelasan mengenai bagaimana hal ini bisa terjadi.” Pihak berwenang Australia merespons hal ini
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan pada hari Senin (05/06) bahwa sebuah jet tempur Tiongkok sebelumnya telah menembaki jalur penerbangan helikopter angkatan laut Australia yang dikerahkan dari Hobart.
Menurut Marles, suar itu berada 300 meter (986 kaki) di depan helikopter Australia dan 60 meter di atasnya. Dia mengatakan pilot helikopter Seahawk Australia “harus mengambil tindakan mengelak untuk menghindari serangan”.
“Konsekuensi dari menyalakan obor sangatlah signifikan,” kata Marles.
“Kami tidak takut untuk melakukan aktivitas dan operasi hukum untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara,” tambah Marles.
Belum ada laporan adanya kerusakan atau korban jiwa terkait kejadian tersebut. Hubungan Sino-Australia
Setelah kejadian tersebut dalam wawancaranya, Albanese menyampaikan kekhawatirannya melalui saluran diplomatik, namun Tiongkok tidak menanggapinya.
Ini adalah insiden paling serius antara kedua negara sejak Australia menuduh kapal angkatan laut Tiongkok melukai seorang penyelam angkatan laut Australia di perairan Jepang pada November lalu.
Namun, kedua negara semakin dekat setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan hubungan.
Rs/gtp (AP, AFP, Reuters)