TRIBUNNEWS.COM – Prancis meraih medali emas cabang voli indoor putra setelah mengalahkan Polandia di laga final dalam tiga set langsung. Kutukan tim voli putra Polandia yang belum pernah meraih medali emas setelah 48 tahun berturut-turut.
Hasil final bola voli putra Olimpiade Paris 2024 antara Prancis dan Polandia di Sout Arena Paris, berakhir dengan skor 3-0 (25-19, 25-20, 25-23), Sabtu (8). /10/2024) pada malam hari. WIB.
Kemenangan ini membuat Eravin Ngapeth dan kawan-kawan berhasil mempertahankan statusnya sebagai juara bertahan Olimpiade. Prancis juga meraih medali emas voli indoor putra Olimpiade Tokyo 2020.
Prancis bergabung dengan dua tim lain yang pernah meraih medali emas cabang olahraga voli putra Olimpiade dua edisi berturut-turut, yakni Uni Soviet (Olimpiade Tokyo 1964 dan Meksiko 1968) dan Amerika Serikat (Olimpiade LA 1984 dan Seoul 1988). Rayakan kemenangan tim bola voli Prancis di Olimpiade Paris 2024 (halaman resmi VolleyballWorld).
Sementara itu, nasib malang menimpa Polandia. Bartosz Kurek dan rekan satu timnya ditakdirkan untuk tidak pernah meraih medali emas setelah edisi 1972.
Polandia memenangkan satu-satunya medali emas Olimpiade dalam bola voli dalam ruangan putra 48 tahun lalu. Artinya, Polandia hanya mendapat satu kesempatan lagi untuk mengulangi prestasi tersebut di Olimpiade berikutnya pada 2028.
Cocokkan Prancis-Polandia
Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Earvin Ngapeth dan kawan-kawan mendominasi set pertama.
Prancis langsung meraih tiga poin berturut-turut di awal set berkat Ngapeth, Trevor Clevenot, dan rebound yang gagal dari Bartosz Kurek.
Tak ingin kehilangan momentum, pemain Polandia Nikola Grbic kembali menyerang, baik dengan pukulan maupun servisnya.
Alhasil, Polandia bermain imbang 5-5. Poin pun dipertukarkan hingga skor menjadi 15-15.
Prancis kemudian menghasilkan break point berkat kesalahan umpan tendangan bebas Polandia saat menyambut servis diving Antoine Brizard.
Pemanenan blok juga ditunjukkan Ngapeth dan rekan-rekannya dengan “menutupi” puncak dari Kurek, Wilfredo Leon hingga Tomasz Fornal.
Prancis memenangkan set pertama 25-19.
Polandia melakukan upaya untuk bangkit kembali. Sebagai tim FIVB No. 1 Dunia, dia jelas tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri.
Wilfredo Leon selaku tulang punggung tim mulai menemukan ritme permainan. Variasi spike mantan pemain bola voli asal Kuba ini mulai tak terhindarkan saat ia melakukan tembakan dari posisi 1, 4, dan 6.
Skor 4-6 untuk keunggulan sementara Polandia.
Selepas interval pertama set kedua, momentum dihasilkan tim tuan rumah dengan tiga poin berturut-turut lewat Brizard dan Ngapeth. Skor kembali kuat 13-13.
Skor kedua tim yang melaju satu demi satu terhenti di angka 18-18. Prancis meraih lima poin berturut-turut, melawan satu poin dari Polandia, untuk mengubah kedudukan menjadi 23-19.
Prancis lebih diuntungkan setelah mengunci gim kedua dengan skor 25-20.
Polandia terus berharap bisa mencuri set ketiga dengan tetap hidup ketika bisa membuat selisih dua poin, skor 15-17. Namun, Prancis benar-benar menunjukkan mentalitas sang juara bertahan.
Ngapeth cs menyudahi perlawanan tim asuhan Bartosz Kurek pada set ketiga dengan skor 25-23.
(Tribunnews.com/Giri)