Tega Mutilasi Teman Wanita di Jakarta Utara, Fauzan Kini Menyesal, Emosi Orang Tua Dihina Korban

TRIBUNNEWS.COM – Fauzan Fahmi (43) tega memenggal kepala Sinta Handiyana (40) di Muara Baru, Jakarta Utara, karena emosi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, korban dan tersangka sudah melakukan kontak erat sejak tahun 2020.

Kalau tahun 2020 ada hubungan cinta, berarti sudah saling kenal sebelumnya, artinya sudah saling kenal sebelum tahun 2020, kata Wira di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/11/2024).

Kalimat tersebut membuat Fauzani geram, saat korban menolak diajak naik ke lantai dua rumahnya.

Kali ini, korban menolak dan berkata, “Saya tidak mau takut dengan pelacur.”

Yang dimaksud dengan cerita terkait prostitusi adalah istri tersangka.

Kemudian terdakwa menjawab, “Suami saya tidak ada di sini dan sedang ada urusan. Tidak ada orang di rumah.”

Setelah itu wanita yang ikut hukuman itu menjawab “oh, kamu perek juga”.

Mendengar perkataannya, Fauzan emosi dan mencekik korban dari belakang dengan tangan kanan dan kiri.

Fauzan kemudian mendorong tangan kanannya hingga korban lumpuh dan tidak bergerak.

Kemudian ia mempunyai pikiran jahat untuk memotong leher korban dengan pisau. Fauzan mengaku sedih

Saat itu, Fauzan Fahmi mengaku menyayangkan tindakannya yang memecat perempuan-perempuan tersebut.

Kata tersangka sebelum jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin.

Pertama, polisi membawa Fauzan keluar kamar.

Saat berjalan menuju pembukaan kasus, Fauzan dihujani pertanyaan dari awak media.

“Bagaimana kabar Fauzan?” tanya wartawan itu.

“Sehat,” kata Fauzan sambil menunduk.

Saat itu, Fauzan menyebut perbuatannya tidak bisa dibenarkan.

Ia mengaku tak terima orangtuanya dianiaya dan dianiaya oleh korban.

“Aku minta maaf, aku minta maaf. “Saya minta maaf atas segalanya,” katanya pada hari Senin. Korban dicekik

Di lain waktu, Fauzan juga mengaku sakit hati dengan perkataan korban yang menyebut istri dan ibunya pelacur.

“Sakit, Tuan.” Korban menganiaya istri saya, ibu saya.”

“Korban bilang istri saya pekerja seks, orang tua saya pekerja seks,” ujarnya saat diinterogasi penyidik ​​Sudin Jatanras, Ditpolda Metro Jaya, Sabtu (2/11/2024).

Fauzan mengaku terlebih dahulu mencekik korban, sebelum memukul kepala korban.

Yang terjadi, ia memukul korban dengan cara memenggal kepalanya.

“Saya bahkan tidak tahu, Tuan.” “Saya tidak melihat apa-apa saat tenggorokan saya digorok, saya merasa sangat tidak enak,” ujarnya. Fauzan Fahmi alias FF yang melakukan penganiayaan terhadap perempuan di Muara Baru, Jakarta Utara, ditetapkan sebagai tersangka. (Tribunnews/Reynas Abdila) Menggunakan sabu sebelum memukul korban

Sedangkan Fauzan Fahmi kedapatan memiliki narkoba jenis sabu atau sabu.

Saat membunuh dan memutilasi Sinta, Fauzan sedang dalam pengaruh narkotika.

Pelaku positif amfetamin, kata Wira Kompol Satya Triputra saat jumpa pers mengungkap kasus mutilasi Muara Baru di Jakarta, Senin.

Dari hasil pemeriksaan urine terdakwa, Fauzan diduga meminum segelas sabu.

Selain itu, kata Wira, Fauzan hanya membutuhkan waktu 2 menit untuk memotong leher korban dengan menggunakan pisau daging yang sering ia gunakan dalam pekerjaannya sehari-hari.

Selanjutnya kepala korban dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dimasukkan kembali ke dalam kantong.

“Setelah terdakwa mencekik leher korban hingga tidak bisa bergerak, terdakwa naik ke lantai dua rumahnya, mengambil pisau dan memotong leher korban hingga patah,” ujarnya. Berbagi Itu Dilarang

Kapolres Wira Satya Triputra juga mengatakan Fauzan membuat film tentang pembuangan mayat tanpa kepala.

Setelah kepala korban dipenggal dari tubuhnya, Fauzan memasukkan kepala Sinta ke dalam kantong plastik dan menutupinya dengan kantong kecil.

Terdakwa kembali menyayat kulit jari tangan dan ibu jari Sinta di tangan kanan dan kirinya dengan pisau.

Polisi diharapkan tidak mengidentifikasi korban. Pengungkapan kasus mutilasi Penghulu Muara Baru di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/11/2024). (Tribunnews/Reynas Abdila)

Senin (28/10/2024) pukul 07.30 WIB, Fauzan membeli alat untuk membungkus jenazah korban, namun hanya bagian tubuh lainnya.

Bahan yang diberikan berupa kantong plastik besar, kertas freezer bekas, tali dan tali rafia.

Setelah itu, pelaku kembali ke rumah dan membungkus tubuh Sinta dengan alat tersebut.

Pengacau menghubungi temannya yang berhuruf J, lalu meminta bantuan J untuk mengambil bungkusan berisi ikan tuna tersebut.

Namun J mungkin tidak mengetahui kalau bungkusan yang ada di dalam tubuh Sinta itu tidak memiliki kepala.

Sekitar pukul 20.00 WIB, terdakwa bersama J mengangkat paket yang ada di dalam gerobak dan mendorongnya ke tempat parkir. Sesampainya di tempat parkir, paket tersebut dimasukkan ke dalam mobil pikap yang sudah ada di sana. bersiaplah,” kata Wira.

Kemudian Fauzan dan J berjalan menuju Bandara Soekarno Hatta.

Kepada J, Fauzan menyanggupi pengiriman ikan tuna tersebut dengan perjalanan menuju bandara.

Saat terdakwa sampai di bandara, terdakwa berpura-pura kepada J tidak bisa menghubungi orang yang ingin memesan produk tersebut, dan akhirnya saat terdakwa berbicara, ia membuang begitu saja paket tersebut,” jelas Wira.

“Setelah itu tersangka dan J berangkat ke Muara Baru. Sekitar pukul 22.00 WIB, terdakwa dan J sampai di Muara Baru, terdakwa mengarahkan mobilnya ke tempat sepi, di belakang SPBU pelabuhan, jelas Gubernur.

Fauzan dan J turun dari mobil, lalu meletakkan bungkusan berisi jenazah Sinta.

Mereka sedang mencuci pakaian di pinggir pantai kawasan Pelabuhan Muara Baru.

Jenazah Sinta tanpa kepala ditemukan warga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).

Kepala Sinta yang terpenggal ditemukan dalam perjalanan memeriksa Danau Pluit, Jakarta Utara, Rabu (30/10/2024) pagi.

Barang bukti yang diperkuat dalam penuntutan perkara ini antara lain satu unit mobil pick up Daihatsu warna hitam bernomor polisi B 9422 UAM, satu buah mobil berwarna biru, satu buah pisau, satu buah kain kuning, satu buah kemeja lengan panjang berwarna abu-abu, dan satu buah celana jeans. , satu tas putih, dan satu tali oranye.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Reynas Abdila)

Cerita lain terkait Penjagal Sapi Bunuh Pacarnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *