Laporan reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi belum bisa melakukan penyelidikan terhadap pabrik produksi pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi yang diserang ayam jago merah pada Jumat (1/11/2024) pagi.
Belum bisa dilakukan penyelidikan karena hingga saat ini proses pendinginan masih dilakukan petugas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Bekasi.
Saat ini masih dalam proses pendinginan karena masih ada titik asap dan (tim) pemadam kebakaran masih standby, kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kompol Dani Hamdani saat dihubungi awak media. Sabtu (2/11) /2024).
Dengan begitu, Dani memastikan pihaknya baru melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran setelah kondisi aman.
Pasalnya, hingga saat ini tim Gulkarmat masih memastikan tidak ada api yang menyala di tempat tersebut.
“Iya (baru dilakukan penyelidikan setelah pendinginan selesai),” tegasnya.
Sebelumnya, tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi kini telah memulai proses pendinginan objek pembakaran berupa pabrik produksi pakan ternak, PT Jati Perkasa Nusantara di Kawasan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat.
Anggota Tim Penyelamat Disdamkarmat Kota Bekasi, Riva Satya Wisnu mengatakan, dalam proses pendinginan ini, pihaknya mengerahkan delapan petugas pemadam kebakaran.
Dan teman-teman selesaikan proses pendinginannya. Delapan rakit untuk didinginkan, kata Riva saat ditemui awak media di PT Jati Perkasa Nusantara, Bekasi, Sabtu (2/11/2024).
Dengan begitu, Riva memastikan hingga hari ini atau sehari setelah kebakaran dipastikan tidak ada titik api di lokasi tersebut.
Meski demikian, Riva mengatakan tim pemadam kebakaran akan terus bersiaga untuk memastikan kebakaran tidak terulang kembali.
“Sudah (padam). Tim pemadam dan penyelamat kami siap mencegah kebakaran terjadi lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Riva mengatakan, kemungkinan api di lokasi tersebut sudah bisa dipadamkan sejak Jumat malam.
Hanya saja dia belum bisa memastikan waktu pastinya, sebab petugas di lokasi bersiaga dalam beberapa kelompok dan dibagi dalam shift.
Sementara untuk rombongan yang bersiaga, masih berupaya memastikan tidak terjadi lagi ledakan di lokasi.
Pendinginan juga penting, tapi yang penting apinya tidak lagi membesar, tegasnya.