Kenali Tanda Saat Anak Kena Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut, Ini Cara Menanganinya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Anak Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A mengatakan, anak-anak di bawah usia 10 tahun rentan terkena penyakit tangan, kaki, kaki dan mulut (HFMD) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut.

Kasus HFMD sering terjadi pada anak di bawah usia 3 tahun. Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai atau diperingatkan orang tua tentang risiko HFMD.

Salah satunya suhu di atas 39 derajat Celcius dan berlangsung hingga tiga hari.

Ketika tumor kanker berkembang pada selaput lendir mulut dengan rasa sakit saat menelan (faringitis), hal ini menyebabkan tidak adanya nafsu makan atau minuman dan menyebabkan melemahnya tubuh anak.

Ketika kondisinya memburuk, gejala HFMD dapat menyebabkan komplikasi, yang paling umum adalah komplikasi dari kesulitan atau nyeri menelan akibat sariawan yang menyebabkan dehidrasi sedang hingga berat dan meningitis aseptik atau ensefalitis, yang dapat mengancam jiwa.

“HFMD dapat menular melalui droplet atau cipratan air liur melalui batuk, bersin, kontak tidak langsung dengan menyentuh benda, makanan atau bahan makanan yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan penderita HFMD,” kata dr. Pada acara Kanya Media and Community Gathering – Hentikan Penyebaran: Lindungi Anak Anda dari EV71 penyebab HFMD di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Jadi bagaimana pengobatan HFMD?

Dokter yang biasa disapa MomDoc ini menjelaskan, pengobatan umumnya bersifat simptomatis, artinya mengurangi gejala. Ini termasuk antipiretik untuk menurunkan demam dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Minumlah banyak air setelahnya untuk menghindari dehidrasi.

Selain itu, karena bayi kesulitan makan karena sakit mulut, berikan ia makanan yang lembut dan tidak pedas untuk menghindari iritasi mulut. Penyebaran virus EV71 di wilayah tersebut terkait dengan kebersihan dan sanitasi. 

Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahannya adalah dengan mencuci tangan, terutama sebelum menyiapkan makanan, setelah mengganti popok, dan setelah dari kamar mandi.

Selain itu, perlu juga membersihkan dan mendisinfeksi permukaan, benda, dan mainan dengan sabun dan air. Untuk barang yang sulit dibersihkan atau tahan alkohol, Anda dapat menggunakan klorheksidin atau hipoklorit 0,5 persen.

Tindakan pencegahan lainnya adalah vaksinasi untuk memberikan perlindungan dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Selain itu, vaksinasi juga membantu mencegah infeksi berulang yang bisa menjadi lebih serius jika terkena virus jenis lain.

“Saat ini tersedia vaksin yang disetujui FDA untuk mencegah HFMD yang disebabkan oleh EV71, yaitu vaksin HFMD EV71, yang memiliki profil keamanan yang baik dan dapat diberikan mulai usia 6 bulan hingga 3 tahun. Perlindungan dapat bertahan hingga 5 tahun setelahnya. vaksinasi,” ujarnya.

Menurut data tahun 2019 dari Biomedical Science Journal, beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik telah melaporkan kasus HFMD yang tidak biasa. Salah satu wabah terbesar terjadi di Singapura pada tahun 2008 dan mencapai 30 ribu kasus. 

Sebanyak 29 anak meninggal di Malaysia pada tahun 1997, sebanyak 78 anak di Taiwan pada tahun 1998, dan sebanyak 3.322 di Tiongkok antara tahun 2008 dan 2015. 

Di Vietnam, sebanyak 200 orang meninggal dalam dua tahun antara tahun 2011 dan 2012. 52 orang meninggal di Kamboja pada tahun 2012. Pada tahun 2023, 71.23 anak meninggal karena Enterovirus di Vietnam.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya peningkatan kasus HFMD di seluruh provinsi pada awal tahun 2024 yaitu sebanyak 6.500 kasus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *