TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce TBIC (BBYB) atau BNC mencatatkan laba Rp 4,06 miliar pada akhir kuartal III 2024. Pada periode yang sama tahun lalu, BNC masih membukukan kerugian sebesar Rp 566,05 miliar.
Laba bersih ini merupakan hasil berbagai upaya strategis BNC untuk meningkatkan operasional bisnis dalam sembilan bulan pertama tahun ini, jelas Ari Budiono, Presiden Neo Trading bank tersebut.
Perseroan menerapkan pengelolaan layanan operasional bank dengan memfasilitasi layanan transaksi perbankan digital dan menerapkan digitalisasi pada proses bisnis.
Hal ini tercermin dari rasio BOPO sebesar 99,88 persen pada triwulan III 2024 dibandingkan 116,91 persen pada triwulan III 2023.
Dari sisi arbitrase, total penyaluran pinjaman BNC tercatat sebesar Rp9,26 triliun per September 2024, meningkat 15,54% dari Rp10,97 triliun per September 2023.
Penurunan ini disebabkan oleh penerapan kebijakan penyaluran kredit yang prudent untuk menjaga kualitas kredit. Hal ini terlihat dari rasio NPL net sebesar 0,99 dan NPL bruto sebesar 3,72% pada September 2024.
“Meskipun terjadi koreksi, kami mampu meningkatkan penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi dan juga meningkatkan penyaluran pinjaman kepada konsumen melalui produk pinjaman BNC di aplikasi Neobank yaitu Neopinzum,” kata Entry dalam keterangan resmi yang diterima di Kanton. . Kamis (31/10)
Secara rinci, penyaluran kredit BNC pada segmen korporasi tercatat sebesar Rp2,31 triliun pada September 2024, meningkat 88,01% dari Rp1,23 triliun pada September 2023.
Sedangkan pendapatan Neo Pinjam meningkat menjadi Rp152,32 miliar pada Januari hingga September 2024, dari Rp86 miliar pada Januari menjadi $217 miliar pada September 2024.
“Langkah ini merupakan suatu hal yang baik karena kami menjalankan operasional perbankan yang efektif dan efisien, layanan dan produk perbankan serta nasabah kami semakin aktif menggunakan layanan yang tersedia,” ujarnya.
BNC mencatat pertumbuhan signifikan pada Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang meningkat sebesar 7,83 poin persentase menjadi 34,8 persen pada September 2024 dari 26,35 persen.
Peningkatan CAR menunjukkan semakin baik kemampuan bank dalam menanggung risiko kredit dan mendukung kemampuan bank dalam mempertahankan pertumbuhan kredit.
Dari sisi keuangan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC mencatatkan Rp14,14 triliun, revisi 7,59% yoy dari Rp15,30 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laporan Koresponden: Nurtindriani Simamora Sumber: Tunai