TRIBUNNEWS.COM – Yang jadi pertanyaan kenapa Marc Marquez yang saat ini mengendarai motor Ducati belum juga meraih kemenangan di MotoGP 2024.
Hingga pertengahan musim 2024, Marc Marquez belum dalam performa terbaiknya.
Meski beberapa kali naik podium, pebalap Gresini Racing itu belum pernah meraih kemenangan.
Pencapaian Marquez terbilang menarik karena musim depan ia akan menjadi pebalap tim pabrikan. Sementara itu, dua pebalap yakni Enea Bastianini dan Jorge Martini yang saat ini angkanya jauh lebih tinggi darinya justru “terjepit”. (Kiri depan) Pembalap Tim Ducati Lenovo Italia Francesco Bagnaia, pembalap MotoGP Gresini Racing Spanyol Marc Marquez dan pembalap Prima Pramac Racing Spanyol Jorge Martin bersaing di awal Sprit Race, bagian dari akhir pekan MotoGP Austria di Red Bull Ring. Spielberg, Austria, 17 Agustus 2024. (Jure Makovec/AFP)
Tanpa bermaksud membela Marquez, Pablo Nieto, mantan pebalap sekaligus kepala akademi dan tim balap VR46, mengatakan ada perbedaan besar antara motor Ducati Desmosedici GP24 dan GP23.
Menurutnya, perbedaan GP23 dan GP24 terletak pada distribusi tenaganya. Meski tahun lalu perbedaan antara GP22 dan GP23 bisa diabaikan.
“Gap antara GP22 dan GP23 tidak terlalu besar, sementara kali ini (GP23 dan GP24) sedikit lebih jauh,” ujar Pablo Neito dikutip dari laman GPone.
“Yang baru jauh lebih ringan dan jinak, sedangkan versi sebelumnya lebih agresif. Suka atau tidak, ini mengarah pada kontrol yang lebih buruk,” tambahnya.
Maka tak heran, GP23 saat ini kalah bersaing dengan motor GP24 spek pabrikan.
Banya mengakui prototipe baru ini memiliki sedikit tambahan yang ia cari tahun lalu. Meski sedikit mengubah sensasi berkendara.
“Rem dan belokannya sangat baik,” kata Banya.
Dikemudikan oleh Jorge Martin dan Francesco Bagnaia, Ducati GP24 masih sangat bertenaga di lintasan, apalagi dengan teknologi terkini dari para insinyur Borgo Panigale.
Pembalap Pramac Racing dan Ducati Lenovo mampu tampil maksimal dan menempati peringkat pertama dan kedua.
Akselerasi menjadi salah satu kelebihan GP24, meski Desmosedici GP23 menang di kecepatan tertinggi berkat downforce yang lebih besar.
Mugello adalah contoh utama, Marc mencatatkan kecepatan 360 km/jam dalam balapan, sementara Peco dan Martin tidak melebihi 352 km/jam di lintasan lurus Italia.
Mengutip Diario AS, GP23 sangat kalah bersaing dibandingkan MM93, terutama dari segi ban. Guma dengan cepat merasa haus, tapi Marquez mengatasinya.
Meski mengendarai motor yang lebih “tertinggal”, Mark tetap mampu menjadi penantang gelar juara, dengan The Baby Aliens saat ini mencetak 192 poin.
Dengan hasil tersebut, Mark kini berada di posisi keempat klasemen MotoGP 2024.
Saat ini posisi tiga teratas masih ditempati oleh pembalap GP24 antara lain Bagnaia, Yorgo Martin, dan Enea Bastianini.
Sebagai perbandingan, pebalap yang juga menggunakan Desmosedici GP23 seperti Di Giannantonio kini berada di peringkat 9 dengan 104 poin, sedangkan Alex Marquez di peringkat 10 dan Bacecki di peringkat 11.
(Tribunnews.com/Giri)