Reporter TribuneNews24.com, Reena Ayur melaporkan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengumumkan hasil uji sampel anggur Muscat Shine asal Indonesia.
Taruna Iqrar, Kepala BPOM RI, menjelaskan timnya mengumpulkan sampel anggur muscat berkilau dari berbagai daerah. Khususnya titik masuk seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak dan Medan.
Sampel wine diambil di Laboratorium BPOM Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) untuk diuji dengan parameter uji residu pestisida klorpirifos menggunakan kromatografi gas tandem mass spectrometry (GC-MS/MS) (LOD 0,02 ug/kg/LOQ 07). mg/kg)
Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan residu pestisida klorpirifos, ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta. Senin (11/4/2024)
Timnya sedang berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina Indonesia sebelum melanjutkan pengujian sampel.
Ia mengimbau para pedagang termasuk importir, distributor dan pengecer untuk selalu mematuhi peraturan/standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. serta menjaga dan memastikan pangan yang dijual aman untuk dikonsumsi masyarakat.
“Kami akan menindak serius pelaku usaha yang tidak menaati aturan dan standar sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Sebelumnya, ada desas-desus tentang temuan residu pestisida di atas tingkat yang diizinkan pada buah anggur muscat mengkilap yang dipromosikan di Thailand oleh dua LSM (Thailand Pesticide Alert Network/THAI-PAN) dan Thai Consumer Council/TCC).
Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara lain di Asia Tenggara.
Malaysia dan Indonesia segera menguji sampel untuk memastikan keamanan wine impor.