DK PBB Gelar Sidang Darurat Jumat Besok, Bahas Ledakan Pager di Lebanon

TRIBUNNEWS.COM – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (20/9/2024).

Pertemuan ini digelar guna membahas ledakan besar-besaran pager di Lebanon pada Selasa (17/09/2024).

Anadolu Anjansi mengabarkan, pertemuan ini digelar atas permintaan Al Aljazair.

Ketua sementara Dewan Keamanan Slovenia mengatakan: “Permintaan Aljazair untuk mengadakan pertemuan darurat telah diterima. Pertemuan darurat akan diadakan pada hari Jumat pukul 15.00 waktu setempat.” Ledakan pager

Pada gelombang pertama ledakan, sejumlah kecil bahan peledak tampaknya disembunyikan di ribuan halaman yang dikirim ke Hizbullah dan diledakkan dari jarak jauh.

Pager itu berbunyi serentak di seluruh Lebanon.

Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.

Menurut Al Jazeera, ledakan berlanjut sekitar satu jam.

Kontraktor yang terlibat dalam ledakan tersebut adalah bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut yang tampaknya telah dikompromikan di eksportir.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan jumlah korban tewas akibat ledakan pager mencapai 12 orang, termasuk 2 anak-anak.

Sementara jumlah korban luka mencapai sekitar 3.000 orang.

Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang banyak digunakan sebelum telepon seluler menjadi umum.

Perangkat menampilkan pesan teks singkat kepada pengguna, yang dikirim melalui telepon ke operator pusat.

Karena kejadian tersebut, Hizbullah yakin Israel bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.

Hizbullah berjanji akan membalas dendam kepada Israel atas ledakan pager ini.

Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Tidak ada keraguan bahwa Israel akan menerima hukuman yang pantas atas serangan berdosa ini.”

Hizbullah berjanji akan menghukum Israel dengan adil.

“Israel akan menerima ‘hukuman yang adil’ atas pemboman tersebut,” katanya.

Seorang pejabat Hizbullah yang tidak disebutkan namanya mengatakan ledakan pagar Israel adalah pelanggaran keamanan terbesar.

Ledakan pager Hizbullah juga dikecam oleh Menteri Penerangan Lebanon, Ziyad Makary.

Menurut berita Al-Arabiya, dia berkata, “Ini adalah serangan Israel.” Ledakan gelombang kedua

Pada Rabu (18/9/2024) terjadi ledakan lagi di Beirut dan beberapa wilayah Lebanon.

Ledakan ini disebabkan oleh ledakan walkie-talkie dan peralatan tenaga surya secara bersamaan.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka akibat ledakan Walkie-talkie.

Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan walkie-talkie yang meledak pada hari Rabu adalah model yang sudah tidak diproduksi lagi.

Dalam foto yang dibagikan di media sosial, walkie-talkie yang meledak tersebut menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan IC-V82.

Diketahui bahwa ini adalah walkie-talkie dari perusahaan Jepang ICOM.

“Radio IC-V82 tidak dipasok oleh agen yang dikenal, tidak memiliki izin resmi dan belum diperiksa oleh dinas keamanan,” kata kementerian tersebut, menurut CNN.

Ini telah disetujui oleh ICOM.

Seorang eksekutif penjualan di pembuat walkie-talkie Jepang cabang Amerika, ICOM, mengatakan kepada The Associated Press bahwa perangkat radio yang meledak di Lebanon tampaknya merupakan produk palsu dan bukan dibuat oleh ICOM.

“Saya jamin ini bukan produk kami,” kata Ray Novak seperti dikutip AP News.

Novak mengatakan ICOM memperkenalkan model radio dua arah V82 lebih dari dua dekade lalu dan sudah lama ditinggalkan. 

Sementara itu, radio genggam dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, bersamaan dengan pager tersebut, kata sumber keamanan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait Dewan Keamanan PBB dan ledakan pager

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *