Timur Tengah Semakin Memanas, Israel Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah, Terjadi Ledakan Hebat

TRIBUNNEWS.COM – Situasi perang di Timur Tengah nampaknya semakin parah.

Baru-baru ini, pasukan Israel menyerang pangkalan militer Rusia di Hmeimim, Suriah dan Bandara Internasional Latakia.

Syria.tv memberitakan, serangan rudal tersebut terjadi pada Kamis (3/10/2024) pukul 03:55 WIB.

Israel menargetkan kamp Hmeimim Rusia di ladang Latakia dan wilayah militer lainnya di pantai Suriah, beberapa jam setelah kedatangan pesawat Iran milik perusahaan “Qashim Fars Air”.

Sumber tersebut menambahkan bahwa serangan Israel tidak menargetkan jalan dan menara di stasiun Hmeimim dan bandara sipil Latakia.

Perlu dicatat bahwa pangkalan Hmeimim adalah bagian dari Bandara Sipil Latakia, di mana pangkalan dan bandara tersebut merupakan landasan pacu, sedangkan pertahanan bandara berada di tangan pasukan Rusia.

Menurut sumber swasta di situs Televisi Suriah, serangan itu dilakukan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut Israel. 

Mereka menargetkan bandara dengan beberapa rudal, dua di antaranya mampu mengenai gudang yang ditargetkan di dalam bandara, sementara sistem pertahanan udara Rusia dan pemerintah mencegat sisa rudal Israel.

Setelah serangan yang berlangsung lebih dari setengah jam berakhir, komando Angkatan Udara Rusia di pangkalan Hmeimim mengeluarkan perintah untuk membentuk patroli udara yang terdiri dari dua pesawat Su-27 di pantai dan perairan wilayah Suriah. .

Berdasarkan gambar dan klip video yang diposting di media sosial, ledakan besar dan kebakaran terjadi di beberapa tempat.

Pada saat yang sama, sumber lokal mengatakan bahwa salah satu rudal menghantam gudang amunisi di Kota Jableh, menyebabkan gudang tersebut meledak.

Sumber yang bekerja di Bandara Latakia mengatakan bahwa pemadam kebakaran bandara dan pasukan Rusia lainnya tidak dapat mencapai gudang selama jam pertama misi karena intensitas ledakan, serta terbangnya rudal di dalamnya.

Serangan ini terjadi pasca pemberangkatan pesawat Boeing-748 Iran bernomor QFZ9951 milik Faris Air Qeshm yang mendapat sanksi AS sejak 2019 karena keterkaitannya dengan Garda Revolusi Iran dan melakukan aktivitas terlarang seperti pengangkutan. senjata dan transportasi. pejuang sektarian. militan dari Afghanistan, Pakistan dan negara-negara lain.

Pesawat itu tiba di Bandara Latakia kemarin pagi, Rabu, dalam mode siluman dengan sistem navigasi dan radar dimatikan saat keluar dari Iran. 

Pesawat tinggal di bandara selama 6 jam dan berangkat pada pukul 17.00, yaitu 8 jam sebelum serangan Israel.

Kementerian Transportasi Suriah mengumumkan jalan memutar sementara di jalan raya Latakia-Tartus di Suriah barat, setelah serangan Israel menargetkan pangkalan militer Hmeimim dan Bandara Latakia.

Kementerian mengindikasikan “pengalihan sementara lalu lintas berulang di jalan raya Latakia-Tartous dari wilayah selatan Jableh ke Jembatan Hmeimim, melewati kota Jableh, demi keselamatan pengguna jalan.”

Ia menambahkan: “Harap berhati-hati, perhatikan dan ikuti petunjuk arah dan petunjuk lalu lintas di mana Anda berada.”

Sementara itu, reporter Times of Israel Emanuel Fabian melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus memerangi Hizbullah di Lebanon.

“IDF baru-baru ini berjanji untuk memblokir semua pengiriman senjata dari Iran ke kelompok teroris Hizbullah di Lebanon, yang seringkali dikirim melalui Suriah,” ujarnya di akun X pribadinya.

(Tribunnews.com/Endra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *