TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengunggah foto dirinya berjabat tangan dengan calon pemain Timnas Indonesia yang akan segera dinaturalisasi, Kevin Diks, pada Sabtu (12/10/2024).
Artinya, proses naturalisasi pemain FC Copenhagen sudah dimulai.
Dengan begitu, amunisi Timnas Indonesia bisa bertambah di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia masih menyisakan tujuh pertandingan di babak penyisihan Grup C. Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersalaman dengan calon timnas naturalisasi Indonesia Kevin Diks, Sabtu (12/10/2024).
Tim Garuda saat ini berada di peringkat kelima dengan koleksi tiga poin.
Hasil tersebut didapat saat melawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0) dan Bahrain (1-1).
Meski demikian, Timnas Indonesia tak tertinggal jauh dari para pesaingnya.
Australia, Arab Saudi, dan Bahrain yang berada di peringkat 2-4 hanya mengoleksi empat poin, atau lebih unggul satu poin dari timnas Indonesia.
Artinya, timnas Indonesia masih berpeluang berlaga di Grup C.
Dengan demikian, dimulainya proses naturalisasi Kevin Diks akan menambah kekuatan Timnas Indonesia di laga-laga mendatang.
“Makan malam bersama pemain FC Copenhagen asal Indonesia,” tulis Erick Thohir dalam postingan Instagram (12/10/2024).
“Jangan lupa berjabat tangan,” ucap Erick sambil tersenyum.
Selamat datang di Timnas Indonesia, tutupnya.
Nama Kevin Dix sendiri bukanlah hal baru jika dikaitkan dengan rumor pemain naturalisasi.
Bek tengah ini sudah diincar Mochamad Iriawan sejak masa PSSI.
Kini, pemain berusia 28 tahun tersebut menjadi kandidat kuat untuk posisi bek tengah timnas Indonesia.
Pasalnya Kevin Diks membawa pengalaman di kompetisi seperti Liga Champions.
Selain itu, Kejvina juga pernah masuk dalam kelompok usia U19-21 Timnas Belanda.
Sementara itu, keikutsertaan Kevin Dix juga akan membuat harga pasar para pemain timnas Indonesia semakin meningkat.
Pemain asal Ambon, Maluku itu dihargai Rp 69,53 miliar di Transfermarkt.
Dengan jumlah tersebut, Kevin menjadi orang termahal kedua setelah Mees Hilgers dengan nilai Rp 121,67 miliar.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)