TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prabowo Subianto akan membawa harapan baru bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, kata Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufran mengatakan pihaknya mendukung visi Prabowo dan akan berupaya memberantas korupsi di Tanah Air dalam lima tahun ke depan.
“Hal ini membawa harapan baru, karena korupsi merupakan permasalahan yang sistemik, besar dan terorganisir dari pusat negara,” kata Ghufran dalam keterangannya, Senin (21/10/2024).
Di sisi lain, Ghufran mengatakan pemberantasan korupsi tidak hanya dari segi pemaksaan.
Sebab, penting untuk meminimalisir korupsi.
“Pemberantasan korupsi pada hakikatnya akan menjamin visi dan kerja yang dicanangkan oleh presiden dan presiden hanya akan tercapai jika dilaksanakan dengan cara mengurangi atau mencegah korupsi,” kata Ghufran.
Oleh karena itu, dipastikan akan dilakukan secara sistematis, yakni melalui tindakan preventif dan pengendalian administratif serta pengelolaan keuangan negara berdasarkan sikap antikorupsi, ujarnya.
Pada Minggu (20/10/2024) di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Prabowo Subianto selaku Presiden RI menyampaikan masih banyak korupsi di Indonesia.
Prabowo dalam pidatonya mengatakan, “Saudara-saudara, kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih banyak kebocoran penipuan dan korupsi di negara kita.”
Hal ini bisa berdampak pada masa depan generasi anak cucu bangsa, kata Prabowo.
“Masih banyak lagi kesalahan dalam kekacauan APBN,” ujarnya.
“Kita harus berani mengakui banyak hambatan dari anggaran kita, pelanggaran hukum, pejabat politik, pejabat pemerintah, kontrak di level mana pun, dan pengusaha nakal, pengusaha. Kita tidak perlu takut menghadapi kenyataan ini.” Dia berkata.