Laporan dari reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan insentif atau subsidi NIK senilai Rp7 juta mendorong peningkatan penjualan sepeda motor listrik.
Namun, dengan berakhirnya subsidi pemerintah, penjualan sepeda motor listrik melambat hingga batas tertentu.
Menurut Presiden PT BK Bersama Indonesia (SBI) TBIC Andrew Mulyadi, penjualan e-motor United meningkat 1.000 persen meski masih mendapat subsidi dari pemerintah.
Andrew yang ditemui pada pameran publik yang diadakan di Alam Sutera Tangerang pada tahun 2024 mengatakan, “Dengan adanya pendanaan, permintaan pembelian sepeda motor listrik khususnya E-motor melalui skema subsidi sangat tinggi, namun saat ini peminatnya terlalu besar. di lantai.
Saat ini, insentif atau subsidi pemerintah sudah berakhir.
Mengutip data Cisapira, Kamis (31/10/2024), subsidi ini disalurkan kepada masyarakat untuk 49.062 sepeda motor listrik oleh produsen atau penjual terpilih.
Sedangkan catatan bersertifikat sebanyak 6.070 catatan dan catatan bersertifikat sebanyak 5.629 catatan untuk mencocokkan data pelanggan, data transaksi penjualan, termasuk STNK dan TNKB.
Sedangkan sepeda motor yang diserahkan ke masyarakat sebanyak 60.761 unit pada tahun ini. Jadi, total sepeda motor listrik yang didistribusikan ke masyarakat mulai tahun 2023 sebanyak 72.293 unit.
Andrew mengatakan, hingga saat ini masyarakat masih ragu untuk membeli sepeda motor listrik, namun dengan mengedukasi mereka dengan bantuan sepeda motor listrik, diyakini permintaan penggunaan sepeda motor listrik akan semakin meningkat.
“Banyak orang yang belum pernah mencoba sepeda motor listrik, dan mereka yang memilikinya merasa nyaman menggunakan sepeda motor listrik,” ujarnya.
Meski menghadapi tantangan, PT SBI TBK saat ini memiliki 620 dealer di lebih dari 28 provinsi di Indonesia dan dapat tumbuh dan berkembang dengan menerapkan program nol emisi yang menghadirkan keseimbangan antara aktivitas manusia dan keseimbangan lingkungan. .
“Strategi utama kami mencakup berbagai upaya seperti menyediakan beragam produk dengan harga terjangkau, menjaga hubungan baik dengan penjual dan pelanggan, mengendalikan kualitas produk, memahami kebutuhan pasar, dan memperluas jaringan toko kami di berbagai wilayah,” tambah Andrew.
Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto memastikan kuota sepeda motor listrik tidak bertambah pada 2024.
“Untuk saat ini 2025 masih dibicarakan,” ujarnya di Jakarta.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga belum bisa memastikan apakah kuota subsidi sepeda motor listrik akan bertambah pada tahun depan atau tidak, sebab besaran kuota tersebut tergantung evaluasi kinerja penyaluran subsidi sepeda motor listrik pada tahun ini.
“Sampai saat ini (kita belum membahas kuota tahun depan), kita lihat tesnya dulu,” ujarnya di Jakarta.