Laporan dari reporter Tribunnews.com Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekitar 5 hingga 10 persen orang dewasa Indonesia menderita wasir, menurut Kementerian Kesehatan.
Penyakit ini biasanya menyerang orang yang berusia di atas 30 tahun.
Kanker lebih sering terjadi pada orang lanjut usia dengan asupan serat yang rendah dan gaya hidup yang tidak sehat.
Selain itu, ibu hamil, pekerja kantoran, atau pengemudi yang duduk dalam waktu lama juga bisa terkena penyakit ini.
Kanker merupakan penyakit yang umum terjadi di Indonesia.
Masyarakat seringkali takut terhadap penyakit kanker karena diyakini memerlukan pembedahan yang menyakitkan dan masa pemulihan yang lama.
Pasien sering mencari pertolongan medis ketika mengalami gejala yang parah.
Gejala yang terlihat pada wasir adalah rasa gatal dan nyeri pada area merah, mungkin muncul darah saat buang air besar. Wasir / Wasir (dok. Pusat Pengobatan Wasir Midwest)
Jika dibiarkan, lama kelamaan ambeien akan membesar dan tidak kembali lagi ke anus, meski berdarah.
Wasir mirip dengan varises dan tumbuh di dalam wasir yang disebut wasir internal.
Kanker juga bisa berkembang di bawah kulit sekitar anus, yang disebut wasir eksternal.
Apakah wasir memang perlu dioperasi?
Dokter bedah klinis senior DR. Indrajanadr. Christian Sumilat, Sp. Menurut B, cara pengobatan ambeien antara lain dengan cara tradisional seperti hemoroidektomi, yaitu tindakan bedah umum yang dilakukan dengan membuat sayatan untuk mengangkat ambeien.
Hal ini menimbulkan nyeri dan masa pemulihan yang lama, serta otomatis aktivitas pasien terhenti selama 4-6 minggu.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, kanker kini dapat diobati dengan laser dengan komplikasi yang sangat sedikit dan tidak memerlukan rawat inap.
Pasien dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari segera setelah prosedur.
“Metode laser ini memberikan kenyamanan lebih bagi pasien karena tidak terlalu menyakitkan dibandingkan metode tradisional,” jelasnya.
Mereka memberikan solusi komprehensif (one stop solution) kepada pasien dengan berbagai keluhan mulai dari diagnosis, pengobatan hingga rehabilitasi dan rehabilitasi.