Tanda tangan Elektronik Kian Populer, Bikin Layanan Administrasi Makin Efisien 

Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penggunaan tanda tangan elektronik semakin populer seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan transaksi dan komunikasi digital yang cepat, aman, dan efisien.

Perkembangan penggunaan tanda tangan yang semakin masif tidak lepas dari munculnya transformasi digital yang semakin memudahkan dalam mempercepat proses administrasi dan mengurangi penggunaan kertas.

Selain itu, tanda tangan elektronik modern menggunakan teknologi enkripsi yang lebih kuat dan autentikasi multifaktor, seperti biometrik (sidik jari atau pengenalan wajah), untuk meningkatkan keamanan dan menjadikannya lebih kredibel.

CEO Privy Marshall Pribadi mengatakan tanda tangan elektronik menjadi pilihan karena akan membuat pelayanan administrasi lebih efisien.

“Tidak hanya mempercepat proses administrasi, tetapi juga memberikan rasa aman dan keselamatan bagi rumah sakit dalam hal integritas data,” kata Marshall di sela-sela penandatanganan kerjasama dengan Hermina Group baru-baru ini di Jakarta.

Tanda tangan elektronik (TTE) adalah tanda tangan yang menggunakan informasi elektronik untuk verifikasi dan otentikasi. TTE mempunyai status hukum yang sama dengan tanda tangan, sepanjang memenuhi persyaratan yang berlaku.

Ia mengatakan, menjamin keamanan data pengguna merupakan faktor terpenting dalam penyediaan teknologi dalam layanan tanda tangan elektronik, agar data pengguna pada dokumen yang ditandatangani secara elektronik konsisten dengan database yang dimilikinya.

“Hal ini untuk memastikan penandatangan sesuai dengan data pengguna yang disimpan di rumah sakit,” ujarnya.

Marshall mengatakan Privy saat ini memiliki 53 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 4.300 perusahaan menggunakan layanannya.

Wakil CEO Hermina Yulisar Khiat mengatakan kehadiran tanda tangan elektronik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi administrasi dalam pengelolaan jaringan rumah sakit.

“Kolaborasi ini akan membuat proses penyelenggaraan kesehatan menjadi lebih efisien, hemat waktu dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan keamanan data pasien,” kata Yulisar.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *