Vladimir Putin Denda Google 2,5 Desilion Dolar AS Gara-gara Blokir Propaganda Pro Kremlin

 

Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia

 

TRIBUNNEWS.COM, Moskow – Pemerintah Rusia mendenda Google dengan jumlah yang sangat besar hingga 2,5 demiliun dolar AS karena perusahaan milik Alphabet itu diduga menghalangi propaganda pro-Kremlin.

Denda tersebut, pertama kali dilaporkan oleh situs berita pemerintah RBC, mengatakan Google melakukan pelanggaran pada tahun 2022 dengan memblokir media lain untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Google juga memblokir saluran televisi Rusia yakni Tsargrad dan RIA FAN di platform streaming video YouTube. 

Perusahaan juga menonaktifkan akun AdSense di Rusia pada Agustus 2022.

Akibat pemblokiran tersebut, Rusia mengenakan denda awal sebesar 100.000 rubel atau 16.186 dolar AS kepada raksasa teknologi Amerika Utara itu pada tahun 2020, berlaku setiap hari selama akses saluran televisi tersebut tetap diblokir.

Namun, karena Google terus mengabaikan peringatan pemerintah Rusia, denda ini menjadi dua kali lipat setiap minggunya, sehingga menimbulkan jumlah yang sangat besar yang kini berjumlah 2,5 demiliar dolar AS.

Jumlah ini bahkan lebih besar dari PDB seluruh dunia yang diperkirakan mencapai 100 miliar dolar AS berdasarkan data Bank Dunia.

Pihak berwenang Rusia juga menyita rekening bank Google, memaksa Google membayar denda satu miliar dolar, dan memaksa anak perusahaan Google di Rusia untuk menyatakan bangkrut.

“Ini harus menjadi alasan bagi manajemen Google untuk memperhatikan hal ini dan memperbaiki situasi. Ini adalah hal terbaik yang dapat dilakukan perusahaan,” jelas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengutip The Moscow Times.

Namun para ekonom memperkirakan bahwa Google tidak mungkin membayar denda sebesar itu.

Pasalnya, pendapatan Google pada tahun lalu tercatat hanya sebesar 306 miliar dolar AS, jauh dari perkiraan sanksi yang diajukan Rusia.

Menanggapi denda yang dikenakan pemerintah Rusia, Google buka suara, platform Amerika Utara ini berdalih pemblokiran dilakukan karena siaran yang diunggah media lokal Rusia menunjukkan kekerasan saat invasi Moskow ke Kiev.

Inilah sebabnya Google menerapkan langkah-langkah ketat yang membatasi akses ke media lokal Rusia agar siarannya tidak semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *