TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski memiliki penghasilan tetap, para pekerja migran Indonesia di luar negeri rentan terhadap risiko membebani perekonomian keluarga karena ketidakmampuan mereka mengelola keuangan dan pendapatan yang diperoleh.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) berupaya meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran dan memperkuat ketahanan keuangan pribadi dengan memberikan pelatihan pengelolaan keuangan cerdas.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk mendorong mereka fokus merencanakan masa depan yang lebih aman setelah kembali ke Indonesia.
Indra Pahala, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FE UNJ, mengawali pelatihan yang ditujukan kepada pekerja migran Indonesia di Taiwan yang berlangsung belum lama ini.
“Melalui pelatihan ini diharapkan para pekerja migran Indonesia di Taiwan memahami pentingnya perencanaan keuangan yang matang,” ujarnya seperti dikutip, Senin (23/9/2024).
Dalam sambutannya, Indra menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan komunitas buruh migran dalam mengatasi tantangan literasi keuangan yang seringkali menghambat pencapaian stabilitas keuangan.
Pelatihan yang dimoderatori oleh Dwi Kismayanti Respati ini dihadiri oleh beberapa narasumber ahli di bidang ekonomi dan literasi keuangan antara lain Setio Feri Wibowo, Ungul Purwohedi, Andy Mohamed Sadat dan Ayatollah Michael Musyafi.
Mereka berbagi pengetahuan dan strategi pengelolaan keuangan yang praktis, relevan dan dapat diterapkan bagi pekerja migran.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pekerja migran Indonesia di Taiwan tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, namun juga terinspirasi untuk menerapkan literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera,” kata Indra Pahala. .