TRIBUNNEWS.COM – Simak Jawaban Silabus Belajar Mandiri Kelas 12 Pendidikan Pancasila Halaman 63 64 di artikel selanjutnya.
Topik Pendidikan Pancasila kali ini mendalami Bab 2: Pemahaman Pancasila dalam Kehidupan Global.
Kunci Jawaban Program Studi Mandiri Kelas 12 Pendidikan Pancasila Artikel ini dapat menjadi rujukan atau panduan bagi mahasiswa. Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 12 Halaman 63 64 Buku Pendidikan Pancasila Kelas 12 Halaman 63 64 Program Studi Mandiri
Bab 2 Pemanfaatan Pancasila dalam Kehidupan Global: Kegiatan 2.6
Di bawah ini ada beberapa pertanyaan untuk Anda diskusikan.
1. Kebijakan dan strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk memperkuat kekuatan bangsa dan negara Indonesia? Siapa yang akan menerapkan kebijakan dan strategi ini?
2. Kebijakan dan strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerugian yang dialami bangsa dan negara Indonesia? Siapa yang akan menerapkan kebijakan dan strategi ini?
3. Kebijakan dan strategi apa yang harus diterapkan untuk meningkatkan ketersediaan Pancasila dalam kehidupan global? Peran apa yang bisa dimainkan Indonesia? 4. Kebijakan dan strategi apa saja yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan global yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia saat ini?
Mempersiapkan bahan presentasi kertas dan elektronik untuk dipresentasikan di kelas.
Kunci Jawaban
Kelemahan bangsa dan negara Indonesia
1. Ketimpangan sosial dan ekonomi
Terdapat ketimpangan distribusi kekayaan antara daerah perkotaan dan pedesaan, masyarakat miskin memiliki akses yang terbatas terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, dan tingkat pengangguran yang tinggi di beberapa daerah.
2. Korupsi yang meluas
Praktik suap dan nepotisme di berbagai sektor publik dan swasta, penyalahgunaan anggaran publik dan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga publik.
3. Lemahnya penegakan hukum
Ketidakadilan dalam penegakan hukum, kurangnya sumber daya peradilan dan korupsi dalam penegakan hukum.
Kekuatan bangsa dan negara Indonesia
1. Kekayaan dan keanekaragaman budaya
Indonesia memiliki ribuan suku dan kekayaan budaya yang dapat menjadi daya tarik wisata dan mempertegas jati diri bangsa.
2. Sumber daya alam melimpah
Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan hasil pertanian yang dapat menunjang perekonomian.
3. Jumlah penduduk yang besar
Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi kekuatan ekonomi berkat pasar dalam negeri yang besar dan tenaga kerja yang melimpah.
Peluang bagi bangsa dan negara Indonesia
1. Globalisasi dan kerjasama internasional
Peluang untuk memperluas pasar ekspor dan meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara lain.
2. Kemajuan teknologi
Menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi industri dan pelayanan publik.
3. Potensi pariwisata
Sektor pariwisata mempunyai potensi besar dalam meningkatkan devisa negara.
Tantangan bagi bangsa dan negara Indonesia
1. Persaingan ekonomi global
Untuk tetap kompetitif di pasar global dan meningkatkan pengembangan produk.
2. Pengaruh budaya asing
Permasalahan perlindungan nilai budaya lokal dari pengaruh budaya asing bertentangan dengan Pancasila.
3. Keamanan dunia maya
Ancaman terhadap keamanan informasi dan data akibat serangan siber.
Contoh: korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Bekerja
Korupsi dalam pengadaan barang dan jasa publik sering terjadi di berbagai tingkat pemerintahan. Misalnya, kasus korupsi proyek e-KTP yang melibatkan beberapa pejabat tinggi pemerintah dan menimbulkan kerugian negara yang sangat besar.
Pertanyaan Diskusi
1. Kebijakan dan strategi penguatan kekuatan bangsa dan negara Indonesia
Kebijakan dan Strategi:
– Promosi budaya lokal
Melalui festival budaya, pendidikan dan media.
– Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Dengan peraturan yang ketat dan investasi pada teknologi ramah lingkungan.
– Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan
Memanfaatkan potensi besar masyarakat sebagai tenaga kerja yang berkualitas.
Eksekutif
– Pemerintah
Melalui kementerian terkait dan peraturan pendukungnya.
– Lembaga pendidikan
Melalui kurikulum dan program pelatihan yang sesuai.
– Organisasi publik dan non-pemerintah (LSM)
Melalui partisipasi aktif dalam perlindungan budaya dan lingkungan.
2. Kebijakan dan strategi untuk mengurangi kerugian bangsa dan negara Indonesia
Kebijakan dan Strategi
– Program bantuan sosial dan ekonomi
Mengurangi kesenjangan sosial.
– Pemberantasan korupsi
Memperkuat institusi antikorupsi dan menerapkan sanksi yang lebih keras.
– Reformasi sistem hukum
Memastikan penegakan hukum adil dan transparan.
Eksekutif
– Pemerintah
Melalui kebijakan dan program yang tepat sasaran
– Lembaga penegak hukum
Tidak ada penegakan hukum dan netralitas yang konsisten.
– Rakyat
Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi untuk memberantas korupsi.
3. Kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesempatan pengamalan Pancasila dalam kehidupan global
Kebijakan dan Strategi
– Pendidikan dan sosialisasi Pancasila: Di sekolah, universitas dan masyarakat lokal.
– Diplomasi budaya: melalui pertukaran budaya dan promosi budaya Indonesia ke luar negeri.
– Pengembangan teknologi lokal: mengurangi ketergantungan terhadap teknologi luar negeri.
Eksekutif
– Pemerintah: Melalui kebijakan luar negeri dan program promosi budaya.
– Institusi Pendidikan: Melalui kurikulum yang menekankan nilai-nilai Pancasila.
– Sektor swasta: Dengan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan teknologi.
4. Kebijakan dan strategi untuk menjawab tantangan global
Kebijakan dan Strategi
– Diversifikasi ekonomi: mengembangkan industri baru yang berpotensi.
– Memperkuat peraturan dan undang-undang: Melindungi kepentingan nasional dan melawan ancaman dunia maya.
– Kerjasama internasional: di bidang keamanan, ekonomi dan teknologi.
Eksekutif:
– Pemerintah: melalui kerjasama bilateral dan multilateral.
– Sektor swasta: Dengan inovasi dan kerja sama global.
– Masyarakat: Melalui partisipasi aktif dalam isu-isu global dan kesadaran akan pentingnya keamanan siber
Disclaimer: Kunci jawaban Pendidikan Pancasila digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar anaknya. Sebelum melihat kunci jawabannya, pastikan anak Anda pernah melakukannya sendiri.
(Tribunnews.com/Rinanda)