Laporan koresponden Tribunnews.com, M. Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemunculan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi sorotan sebagai salah satu inovasi teknologi terkini.
AI Generatif adalah teknologi pembelajaran mesin yang dapat menghasilkan berbagai jenis konten, seperti teks, gambar, dan musik, sehingga membuat konten menjadi lebih mudah.
Namun, beberapa orang juga menyalahkan pengembangan kecerdasan buatan sebagai penyebab penipuan.
Salah satunya terjadi pada Melanie Ricardo, artis Indonesia yang namanya dicuri penipu menggunakan kecerdasan buatan.
“Penipu menggunakan AI canggih untuk meniru suara dan gambar saya dari YouTube, seolah-olah saya sedang mendukung produk penurun berat badan yang mereka jual,” kata Melanie di VIDA Executive Summit, Kamis (10/3/2024).
Konten tersebut bahkan membuat keluarga Melanie Ricardo yakin dirinya benar-benar terlibat.
Melanie berkata: “Ini menunjukkan betapa besarnya dukungan yang keluarga saya tidak sadari bahwa itu sebenarnya adalah video yang dibuat oleh AI.”
Melanie juga memperingatkan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh orang asing.
“Bayangkan berapa banyak orang yang tidak mengenal saya secara pribadi bisa terjebak dalam membeli produk yang mungkin mengandung bahan berbahaya,” kata Melanie.
Menanggapi permasalahan tersebut, VIDA pada kesempatan yang sama meluncurkan VIDA Identity Stack, sebuah solusi untuk memerangi penipuan digital.
Niki Lohore, pendiri dan CEO VIDA Group, menekankan pentingnya otentikasi dan identifikasi akurat untuk mengalahkan ancaman seperti deepfake.
“Teknologi ini merupakan landasan penting bagi ekonomi industri digital yang tepercaya, mengubah ancaman digital menjadi peluang untuk mengamankan dan melindungi bisnis dan pelanggan,” jelas Nikkei.
Di era transformasi digital yang pesat, keamanan menjadi prioritas, dan kami berkomitmen untuk melindungi ekosistem digital Indonesia dari ancaman yang semakin meningkat untuk menjaga keamanan dan keselamatan pelaku usaha dan konsumen di tanah air.