Setelah Iran, Giliran Yaman Serang Target Jauh di Dalam Israel Pakai Rudal Jelajah Quds 5

Setelah Iran, giliran Yaman yang menggunakan rudal jelajah Kutz 5 untuk mencapai sasaran jauh di dalam wilayah Israel

 

TribuneNews.com – Angkatan bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan gerakan Ansarallah (Houthi) mengatakan mereka menyerang posisi militer jauh di dalam Israel dengan tiga rudal jelajah Kutz 5.

Demikian disampaikan Yahya Sari, Juru Bicara Tentara Yaman, Rabu (2 Oktober 2024).

Saari mengatakan rudal tersebut mengenai sasaran, meski pihak pendudukan Israel tidak melaporkannya.

“Rudal tersebut berhasil mencapai sasarannya sementara musuh tetap bungkam mengenai hasil operasi tersebut,” kata Saree.

“Kami tidak akan ragu untuk memperluas operasi militer kami terhadap musuh-musuh Israel dan orang-orang di belakang mereka sampai pendudukan di Gaza dan Lebanon berakhir,” tambah Saari.

Tentara Israel belum mengomentari serangan tersebut.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Iran menembakkan 180 rudal balistik semalam ke pangkalan militer dan intelijen Israel sebagai pembalasan atas kampanye pemboman dan pembunuhan besar-besaran Israel di Lebanon yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan ratusan warga sipil Lebanon.

Pada tanggal 29 September, Israel melancarkan serangan udara di pelabuhan Hodeida di Yaman, menewaskan empat orang dan melukai 29 lainnya.

Dua hari sebelumnya, pada tanggal 27 September, pasukan Yaman menembakkan rudal balistik ke sasaran militer di Tel Aviv dan drone ke “sasaran utama” di kota pesisir selatan Ashkelon. Tangkapan layar video peluncuran rudal yang dirilis oleh Houthi (via Ynet)

Angkatan bersenjata Yaman, yang dipimpin oleh Ansarallah, telah berulang kali menembakkan rudal dan drone ke sasaran militer di Israel dan kapal-kapal afiliasi Israel yang melintasi Laut Merah.

Para pemimpin Yaman melancarkan serangan pada November tahun lalu untuk memprotes genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Angkatan bersenjata Yaman adalah salah satu yang disebut pilar poros perlawanan bersama Iran, Hizbullah, kelompok perlawanan Irak dan kelompok perlawanan Palestina termasuk Hamas dan Jihad Islam.

Gerakan perlawanan Irak pada hari Selasa memperingatkan bahwa kepentingan AS di wilayah tersebut akan terancam jika AS terlibat dalam “tindakan permusuhan” terhadap Iran.

Sebuah laporan oleh Kelompok Koordinasi Anti-Irak memperingatkan Israel agar tidak menggunakan wilayah udara Irak untuk membalas Iran atas tembakan rudal ke Israel.

Peringatan yang dikeluarkan oleh oposisi Irak mengatakan bahwa “semua pangkalan dan kepentingan AS di Irak dan wilayah tersebut adalah target kami”.

 

(oln/tc/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *