TRIBUNNEWS.COM – Presiden Volodymyr Zelensky memberikan pidato menarik dalam rangka memperingati 33 tahun kemerdekaan Ukraina, yaitu Sabtu (24/08/2024) ini.
Dengan pidato kenegaraannya, Presiden Ukraina menjadikan Rusia yang menyerang negaranya sebagai topik perbincangan utama.
Dalam pidatonya pada peringatan 33 tahun Ukraina, Zelensky mengatakan bahwa seluruh Rusia ingin terus menghancurkan Ukraina melalui perang.
Alih-alih berhasil, Zelensky kini dengan tegas menyatakan bahwa perang telah kembali terjadi di tanah Rusia.
“Dengan dimulainya invasi ke Ukraina pada tahun 2022, Rusia hanya memiliki satu tujuan: menghancurkan kami,”
“Dan sekarang, apa yang musuh (Rusia) bawa ke negara kami, kini telah kami kembalikan,” kata Zelensky.
Klaim tersebut bukan hanya sekedar kebohongan, mengingat Zelensky sedang berpidato dalam video tersebut di kawasan hutan sepi di kawasan Sumy, berbatasan dengan Kursk, Rusia; wilayah yang berhasil dianeksasi oleh Ukraina pada 6 Agustus.
Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan Ukraina kembali mengejutkan dunia dengan merebut Kursk.
Zelensky juga berjanji akan melanjutkan invasinya ke Rusia agar mereka tahu apa arti “balas dendam”, kata presiden.
“Siapa pun yang ingin melakukan kejahatan di tanah kami akan mendapat ganjaran di wilayahnya,” kata Zelenskiy.
Zelensky juga menyoroti alasan utama mengapa Ukraina akan terus melakukan invasi ke Rusia.
“Ini bukan ramalan, bukan arogansi, bukan balas dendam buta. Itu adalah bentuk keadilan.”
Serangan Kursk merupakan serangan lintas batas paling signifikan sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Pada tanggal 6 Agustus, pasukan Ukraina dilaporkan menduduki puluhan desa di lebih dari 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia.
Selain mencaplok Rusia, tentara Ukraina dikabarkan juga menangkap beberapa personel militer Rusia saat melakukan invasi ke Kursk. Hari jadi Ukraina sama sekali tidak akan dirayakan di Kyiv
Meski serangan Ukraina ke Kursk berhasil mencaplok wilayahnya, Kremlin tidak membakar jenggotnya dan terus menginvasi wilayah di Ukraina timur.
Hal ini terlihat dari suasana perayaan HUT Ukraina di Kyiv yang masih jauh dari suasana bahagia.
Alex Gatopoulos, koresponden Al Jazeera di Ukraina, mengatakan perayaan di ibu kota Ukraina berlangsung damai dan jauh dari kerumunan besar.
Suasana ini berbeda dengan beberapa tahun terakhir yang ditandai dengan dipamerkannya perlengkapan militer Rusia yang berhasil mereka sita dari tangan tentara yang mereka tangkap.
“Kekhawatirannya adalah akan terjadi serangan besar-besaran oleh drone atau rudal Rusia; “Ini diperkirakan terjadi pada hari terakhir,” kata Alex.
“Pertahanan udara ibu kota berada dalam siaga tinggi untuk menghadapi kemungkinan serangan. Sejauh ini situasinya tenang,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Bobby)