15 Penulis Mundur dari Penghargaan Festival Buku Kanada, Tak Mau Disponsori Produsen Senjata Israel

TRIBUNNEWS.COM – 15 penulis Kanada secara tiba-tiba dan bersamaan menarik bukunya dari ajang bergengsi Scotiabank Giller Prize pada Rabu (10/7/2024).

Alasan mereka mundur karena sponsor hadiah tersebut adalah perusahaan pemasok senjata ke Israel.

“Sebagai penulis, kami tidak bisa membiarkan karya kami digunakan untuk meliput para pendukung yang secara aktif berinvestasi dalam mendanai senjata Israel dan genosida warga Palestina,” tulis mereka dalam surat kepada Giller Foundation, dikutip Anadolu Agency.

Mereka juga menekankan bahwa jika Giller Foundation terus disponsori oleh ‘pemasok senjata Israel’, maka mereka tetap dianggap terlibat dalam agresi di Gaza.

“Selama Giller Foundation terus menerima dana dari sponsor mana pun yang berinvestasi langsung dalam pendudukan Israel di Palestina, yayasan tersebut akan tetap terlibat dalam genosida,” tegas mereka.

Sebagai informasi, pemenang akan mendapatkan uang sebesar 100.000 dolar Kanada atau sekitar 1,1 miliar dolar.

Surat yang ditulis dan diberi nama Canlit Responds ini tidak hanya ditandatangani oleh penulisnya saja, namun juga oleh 5 pemenang sebelumnya.

Dalam surat tersebut, penulis juga meminta Giller Foundation untuk menutup pendukung terbesarnya.

“Scotiabank, salah satu bank terbesar di Kanada, telah dipecat dari Elbit Systems, produsen senjata Israel, serta dari Azrieli Fund, Indigo dan Audible,” tulis mereka.

Yang terakhir mengatakan Scotiabank, yang memotong setengah pembiayaannya sebesar $500 juta di Elbit setelah protes tahun lalu.

Namun, kini Scotiabank diketahui masih menyimpan uang “jutaan” di perusahaan tersebut.

Selain Elbit, Azrieli Fund Group juga terus menjalankan bisnis pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.

“Azrieli juga mendorong imigrasi ke Israel guna memperluas proyek kolonial para pemukim Zionis,” tulis mereka.

Indigo, penjual buku terbesar di Kanada, memberikan beasiswa kepada warga negara non-Israel untuk bertugas di IDF.

“Mereka bertanggung jawab mendeportasi, meneror, dan membunuh warga Palestina,” katanya.

Selain ketiga perusahaan di atas, Audible juga mendukung Israel.

Audible, yang dimiliki oleh Amazon, bermitra dengan perusahaan teknologi Palantir, yang CEO-nya mengatakan perusahaan tersebut telah kehilangan karyawan karena dukungan vokal dan publik terhadap respons militer Israel terhadap Gaza, yang menyiratkan dukungannya terhadap genosida Write

Di akhir suratnya, para penulis Kanada mengundang penulis lain untuk bergabung dengan mereka. Konflik Palestina vs Israel

Israel terus melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Meskipun dikritik secara internasional karena sengaja mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel belum menghentikan serangan brutalnya di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan 38.300 warga Palestina.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Sedangkan jumlah korban luka mencapai 88.241 orang.

Sebagian besar Gaza juga hancur setelah sembilan bulan serangan Israel di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait Kanada dan konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *