TRIBUNNEWS.COM, Mataram – Kerjasama Kelompok Usaha Perbankan (KUB) antara PT Bank Pembangunan Dairah Java Timur Tbk (bankjatim) dan Bank NTB Syariah memasuki babak baru.
Kedua belah pihak menandatangani perjanjian pemegang saham yang disampaikan oleh Bankjatim Busrul Iman dan Pj Direktur. Rabu (8/5/2024) Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Geeta Ariadi di Mataram.
Penandatanganan kerja sama disaksikan oleh Dirjen Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan Abhinay. Oleh karena itu, Jawa Timur berfungsi.
Dalam kesempatan tersebut Kukuh Rahardjo, General Manager Bankjatim Busrul Iman dan Dirut Bank NTB Sariyah sekaligus Pimpinan Independen Bank Prof. Mohammad Masood.
Ahi Karshino menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi semangat Bank NTB Sariyah dan Bankjatim dalam melaksanakan kerja sama ini.
Melalui KUB, mereka yakin operasional kedua bank tersebut dapat ditingkatkan sehingga berdampak pada pembangunan perekonomian daerah.
“Ini tanggalnya ya, kedua bank kita sudah melaksanakan KUB sesuai Peraturan Administrasi Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/pojk.03/2020. Proses perencanaan ini sangat panjang dan kami hitung akan memakan waktu lama. sebuah dampak. Jadilah win-win,” kata Athy.
Athi menjelaskan, peraturan OJK menyatakan bahwa BPD dengan modal inti kurang dari Rp3 triliun harus mendirikan bank KUB dengan modal inti lebih dari Rp3 triliun.
Hingga Maret 2024, modal inti Bankjatim mencapai Rp 11,12 triliun. Sehingga syarat yang ada terpenuhi.
Menurut Athi, Bankjatim memiliki pengalaman yang baik dalam mengelola bisnisnya. IT, sumber daya manusia dan sebagainya. Sehingga diharapkan keberadaan KUB ini juga memberikan dampak positif terhadap kinerja Bank NTB Syariah.
Bankjatim sendiri sebagai BUMD berperan penting dalam mendukung pembangunan perekonomian Jawa Timur.
“Melalui dukungan kredit dan finansial, Bankjatim telah mendorong sektor-sektor penting perekonomian, termasuk mendukung pengembangan UMKM di Jawa Timur,” jelasnya.
Salah satu bentuk dukungan Bankjatim terhadap UMKM adalah melalui program percepatan pencairan kiriman uang (Dagulir).
Hingga Desember 2023, jumlah Dagulir yang disalurkan Bank Jatim mencapai Rp475,97 miliar pada 12.525 pinjaman.
Dilihat dari kontribusinya terhadap Pendapatan Pokok Negara (PAD), Bankjatim juga konsisten menjadi penyumbang PAD terbesar Pemprov Jatim.
Pada tahun 2023, pembagian dividen Bank Sentral Negara Jawa Timur sebesar Rp407,57 miliar atau mencapai 88,64 persen dari total pembagian dividen seluruh BUMD di Provinsi Jawa Timur.
“Kami punya 12 BUMD dan puluhan perusahaan tapi masih kurang bagus, hanya Bankjatim yang penting saja yang bisa mendapat pemasukan dan menghidupi kami,” kata Athi.
Ia berharap pembentukan KUB Bankjatim bersama Bank NTB Sariah mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya baik bagi pihak perbankan maupun pemangku kepentingan.
Seperti memastikan peningkatan aset BankJTM melalui pertumbuhan organik, pemenuhan modal inti Bank NTB Sariyah, memastikan kerja sama dan efisiensi, serta menciptakan persaingan yang lebih baik melalui pemanfaatan bersama teknologi, riset pasar, pengembangan produk, pemasaran dan penyempurnaan. Akses terhadap sumber daya keuangan dan pasar internasional.
Busrul Iman juga mengungkapkan, rencana pendirian KUB Bankjatim bersama Bank NTB Sariyah sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Diawali dengan kunjungan ke kantor Bank Jtim dari Bank NTB Sariyah pada bulan September 2022.
“Alhamdulillah hari ini kami sudah sampai pada tahap penandatanganan perjanjian saham. Kami merasa sudah tepat Pemprov NTB dan Bank NTB Sariyah memilih kami sebagai mitra KUB,” ujarnya.
Pada kuartal I 2024, aset BankJtim mencapai Rp 100,8 triliun. Kemudian laba bersihnya mampu mencapai Rp 310 miliar.
Penyaluran kredit Bankjatim pun meningkat 18,76 persen (YoY) menjadi Rp56,9 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 2,34 persen (YoY) menjadi Rp 80,8 triliun.
Berdasarkan data BPS per 6 Mei 2024, perekonomian Jawa Timur tumbuh sebesar 1,16 persen pada triwulan I tahun 2024 dibandingkan triwulan IV tahun 2023. Dibandingkan triwulan I tahun 2023, perekonomian Jawa Timur tumbuh 4,81 persen.
Capaian PDRB Jawa Timur tahun 2023 memberikan kontribusi sebesar 14,22 persen terhadap PDB Indonesia dan 24,99 persen terhadap PDB Pulau Jawa.
“Kami sangat yakin dan berharap jika Bankjatim dan Bank NTB Syariah memiliki KUB pasti akan memperkuat kinerja kedua belah pihak, karena manfaat KUB banyak sekali, salah satunya adalah terwujudnya kerjasama bisnis yang menguntungkan antara keduanya. Bank,” kata Busrul.
Belakangan Gita Ariadi juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa Jawa Timur merupakan daerah besar dengan berbagai manfaat. Mulai dari ketersediaan, produk, pasar hingga konektivitas terjamin. Lebih baik dari BPD dalam hal ini mengacu pada Bankjatim.
Ia berharap pengalaman positif Bankjatim dapat ditransfer ke operasional BPD di bawah kepemimpinannya. Menemukan pahlawan lokal masa depan yang mampu membangun NTB dan memperluas keterkaitan pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan potensi NTB.
“Investor sangat berminat dengan Jawa Timur karena ketersediaannya. Sebaliknya, sebagai pulau, kita punya perhitungan biaya distribusinya sendiri. Jadi kita berharap kedepannya kita terpacu untuk memperkecil luas wilayah kita.” dia berkata.