93 Orang Jadi Korban Keracunan Massal di Bogor, Makanan Diduga Berasal dari Acara Haul

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Sembilan puluh tiga orang tewas akibat keracunan massal di Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Sepaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Serifa Sofia mengatakan, jumlah korban bertambah menjadi 19 orang.

“Setelah mengunjungi RS Juliana Tajor, diketahui pasiennya bertambah dan ada juga 4 orang yang kami rujuk ke RS UMMI. Jadi penambahannya adalah 19. Jadi sekarang ada 93 orang dari 71 orang. Mudah-mudahan tidak ada peningkatan, kata Serifa kepada wartawan di UPTD Puskesmas Sepako, Selasa (4/6/2024).

Sarafa melanjutkan, 93 orang di antaranya mengalami gejala yang sama. Bahkan, beberapa penderitanya mengalami gejala berulang.

Tapi dari yang sudah diperiksa, sudah datang ke sini (Puskma) tapi masih merasa sakit dan dirawat lagi, jelas Sharifa.

Saat ini, 24 orang dari 93 korban sedang mendapat perawatan medis.

 Sarafa mengatakan, mereka yang mengalami gejala parah segera dirujuk ke rumah sakit.

Ia menyebutkan, RS yang ada berjumlah 9 orang, yang dirawat di Puskesmas Sepaku sebanyak 15 orang, dan dirujuk sebanyak 4 orang.

Sebaliknya, korban dibawa ke Puskesmas.

“Yang terdekat bagi warga adalah Puskesmas di sini (Sipaku) untuk rujukan. “Siapa pun yang masuk akan terlihat, kalau mendesak harus traktir makanannya dari sini lalu dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Srinuo Retno mengatakan, makanan yang diduga penyebab keracunan massal itu dimakan saat upacara evakuasi warga, Sabtu (1/6/2024).

Hidangan dibuat sehari sebelum acara. 

“Kita sudah selidiki, ternyata proses makannya sudah dilakukan sehari yang lalu. Kita selidiki. Kita lacak tanggalnya,” kata Retno, Senin (3/6/2024) sore.

Menurut Siri, acara penyisihan dilakukan pada Sabtu malam. Saat itu, masyarakat tidak tahu apa-apa tentang keracunan.

Retno mengatakan, ada sekitar 50 warga yang kemudian datang ke Puskesmas Sepako untuk berobat secara bersamaan.

Setelah dianalisa, sepertinya mereka memiliki sejarah yang sama yaitu memakan makanan dari acara eliminasi.

“Gejalanya diare, muntah, sakit perut dan hampir sama. Sekitar 50 warga datang ke Puskama dan diduga kami analisa karena punya riwayat yang sama,” ujarnya.

Ia mengatakan, tim Dinkes belum melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan untuk mengetahui apakah warga tersebut keracunan atau bukan akibat keracunan makanan akibat kejadian tersebut.

 “Sekarang kita selidiki, belum bisa dipastikan karena laboratorium harus memeriksa dulu dari sampel makanan, baru dari muntahan atau fesesnya.” Jadi kita baru tahu alasannya apa,” imbuhnya.

“Tapi yang diragukan adalah mereka punya sejarah yang sama, jadi tempat dan kejadiannya sama.” Lalu diduga keracunan makanan,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Penyebab Keracunan Massal Warga Cipaku di Kota Bogor, Dinkes: Haul Cook Food H-1

Dan

Update jumlah korban keracunan massal di Sepako Kota Bogor kini 93 orang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *