TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Analisis Bank Dunia menyebutkan 90 persen perekonomian Indonesia dikuasai oleh sejumlah besar perusahaan besar.
Pemerintahan baru juga diharapkan mampu menciptakan sistem perekonomian yang mendukung usaha kecil dan menengah.
“Studi yang dilakukan Bank Dunia bahwa banyak usaha kecil di Indonesia yang tidak mampu dan 5% perusahaan besar di Indonesia menguasai 90% pendapatan membuat kita semua prihatin karena – menemukan fakta bahwa usaha kecil adalah satu-satunya sarana untuk mendapatkan keuntungan. dukungan,” kata Wapres karena kurangnya dukungan pemerintah.” Komite Kesebelas DPR RI Fethan Sobce, Kamis (27/6/2024).
Sekadar informasi, pada konferensi peluncuran World Bank Economic Outlook di Indonesia Edisi Juni 2024, Bank Dunia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak usaha kecil namun kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi kecil.
Di masa depan, situasi ini dapat menjadi penghambat pembangunan ekonomi yang baik di Indonesia.
Fathan mengatakan, saat ini banyak kendala yang menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Tanah Air.
Hambatan tersebut berupa akses permodalan, rantai perizinan yang panjang, kurangnya teknologi, dan terbatasnya peluang pasar.
“Di sisi lain, perusahaan kecil tidak mendukung karyawan yang berkualitas dan kurang berinovasi,” imbuhnya.
Fathan mengatakan pemerintah memiliki beberapa program untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM, baik dari sisi permodalan, perizinan, dan akses pasar. Namun dukungan tersebut masih terlalu lambat untuk memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan berkelanjutan sektor UMKM.
“Sekarang sudah ada KUR, microfinance, dan Mekaar untuk memberikan permodalan kepada UKM. Ada juga upaya untuk menyederhanakan perizinan melalui aplikasi online. Namun, berbagai program tersebut masih bias sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah di tanah air.”
Tata kelola perusahaan di Indonesia juga patut dipertimbangkan, lanjut Fathan. Menurutnya, situasi ini akan menyebabkan keruntuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Selain itu, kemampuan perusahaan besar dalam mengendalikan pendapatan lebih besar dibandingkan negara lain di dunia seperti Turki, Meksiko, dan Filipina.
Ia menjelaskan, “Bank Dunia membenarkan bahwa investasi perusahaan-perusahaan besar di Indonesia mendapat banyak uang karena ingin mengurangi lapangan kerja. Ia menjelaskan, “Situasi ini tidak baik bagi Indonesia untuk jangka waktu yang lama.”
Politisi PKB ini berharap ada perubahan kondisi pertumbuhan sektor UKM di pemerintahan Prabowo Gebran dalam lima tahun ke depan. Pemerintahan baru diharapkan mengawasi penerapan berbagai kebijakan untuk memfasilitasi akses permodalan, perizinan, dan peluang pasar bagi usaha kecil.
Ia menyimpulkan dengan mengatakan: “Dengan cara ini, perusahaan kecil yang jumlahnya paling banyak akan benar-benar menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di masa depan.”