TRIBUNNEWS.
Situasi ini membuat Ukraina sangat bergantung pada sumber energi lain.
Pada hari Selasa, 15 Oktober 2024, Perdana Menteri Ukraina, Denis Shmigal, mengatakan bahwa Kiev berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin energi berkelanjutan, terutama di wilayah dalam dan wilayah yang berbatasan dengan Rusia.
“Kota-kota di Ukraina yang bergantung pada pembangkit listrik tenaga panas bumi sangat rentan,” katanya.
Dia menegaskan bahwa Rusia sengaja menyerang fasilitas tersebut, menghancurkan atau menghancurkan hampir 90% seluruh listrik dari Ukraina.
Dia menambahkan bahwa usulan Kiev adalah menyediakan listrik dan sistem tenaga alternatif di wilayah tersebut.
Ia mengatakan Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina, telah menerima banyak sumber energi, termasuk pembangkit listrik tegangan tinggi. Pada 10 Februari 2024, petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah pompa bensin yang dipicu oleh serangan drone Rusia di Kharkov, Ukraina. (Getty Images/Rusia Hari Ini)
Ukraina mengalami kekurangan listrik yang parah pada musim panas ini, meski mengimpor listrik dari negara tetangga.
Pemerintah Ukraina telah berulang kali meminta warganya untuk menghemat listrik, sementara perusahaan energi milik negara Ukraina, Ukrenergo, telah memberlakukan pembatasan terhadap pengguna listrik industri.
Pada bulan September, Pengawas Hak Asasi Manusia PBB memperingatkan bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina dapat menimbulkan “konsekuensi yang menghancurkan” bagi negara tersebut menjelang musim dingin.
Para ahli yang diwawancarai oleh badan tersebut memperkirakan bahwa kebakaran musim dingin akan berlangsung antara empat dan 18 jam sehari selama cuaca dingin.
Namun, Menteri Energi German Galuschenko tidak setuju dengan penilaian ini, dengan mengatakan bahwa meskipun pemadaman listrik mungkin terjadi, hal tersebut disebabkan oleh perbaikan darurat dan tidak akan direncanakan.
Ia juga menekankan bahwa jaringan listrik Ukraina kini terlindungi dengan baik oleh sistem pertahanan udara.
Aleksandr Litvinenko, sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, mengatakan bahwa Kiev memperkirakan serangan baru yang besar dari Rusia jika mencapai Ukraina.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah meningkatkan serangan militer dan militernya terhadap Ukraina.
Pada bulan April tahun lalu, Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa serangan tersebut adalah akibat dari tindakan Kiev yang menargetkan infrastruktur minyak Rusia dan menekankan bahwa serangan tersebut menargetkan industri pertahanan Ukraina dan serangan tersebut tidak menargetkan warga sipil.
Ukraina melancarkan serangan jarak jauh terhadap infrastruktur energi Rusia, termasuk depot dan pabrik minyak, menggunakan drone kamikaze.
Sumber: Russia Today