TRIBUNNEWS.COM – Kepala Bareskrim Polri periode 2008-2009, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji buka ucapan terkait pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eky yang terjadi pada 2016. .
Diketahui, kisah pembunuhan dan kekerasan paksa terhadap Vina kembali terungkap setelah film “Vina: Before the Seven Days” dirilis di layar lebar.
Susno membenarkan ketiga pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), namun belum ditangkap.
Ia pun mempertanyakan kinerja Kapolres Cirebon yang menjabat sejak terbunuhnya Vina hingga kini, ketika kelompok perwira menengah (pamen) tak mampu menangkap ketiga DPO tersebut.
Ini yang patut ditanyakan, siapa Kapolri tahun 2016 dan siapa penggantinya? Apa yang dilakukan? Ketiga DPO itu tidak bertemu, ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Susno Duadji pada Selasa (21/5). ) . /2024).
Susno Duadji pun menilai wajar jika masyarakat melakukan demonstrasi menentang tindakan Kapolres Cirebon dalam kasus Vina.
Ia tertawa mengatakan Kapolres Cirebon tak mampu menangkap tiga DPO yang disebutnya sebagai ‘kelompok kecil’, sementara penjahat ‘kelas besar’ lainnya masih berkeliaran, seperti teroris dan perampok.
“Orang yang menggaji Polri, mereka berharap Polri kompeten, tentu mereka akan bertanya dan menunjukkan bagaimana cara menangkap teroris, perampok, atau penjahat berat, tapi yang seperti ini tidak bisa ditangkap,” kata Susno.
Tak hanya Kapolda Cirebon, Susno juga mengkritisi kinerja Kapolda Jabar sejak 2016 hingga kini yang memberi gagasan untuk tidak berbuat apa-apa terkait ketiga DPO tersebut.
Orang yang pernah menjabat Kapolda Jabar pada 2008 ini menilai, wajar jika masyarakat menganggap ada kasus tiga DPO yang tidak ditangkap adalah anak polisi atau polisi.
“Kalau Kapolda bagaimana? Delapan tahun baru muncul, kok diam saja? Jadi ceritanya berkembang, karena ini (DPO) anak polisi.”
Namun sayang orang tua almarhum membantah, nyatanya orang tua polisi yang menjadi korban, ujarnya.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina (16) dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudian yang akrab disapa Eky (16) kembali menjadi perbincangan publik usai film horor produksi Dee Company bertajuk “Vina: 7 Hari ke Depan” ” tayang di bioskop pada 8 Mei 2024 lalu .
Pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 27 Agustus 2016 atau delapan tahun lalu di Jalan Perjuangan dekat SMPN 11 Cirebon.
Dalam perkembangannya, polisi menangkap 8 dari 12 orang yang melakukan tindak pidana pembunuhan Vina dan Eky dan divonis hakim Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada tahun 2017.
Rivaldi Aditya Wardana (21), Eko Ramadhani (27), Hadi Saputra (23), Jaya (23), Eka Sandi (24), Sudirman (21), dan Supriyanto (20) divonis penjara seumur hidup.
Sementara satu napi lainnya, Saka Tatal, divonis delapan tahun penjara karena saat itu masih di bawah umur.
Di sisi lain, masih ada tiga pelaku lainnya yang belum ditangkap hingga saat ini.
Baru-baru ini, Polda Jabar merilis identitas tiga pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dari rilisnya, ketiga pelaku diketahui bernama Pegi alias Perong (30), Andi (31), dan Dani (28).
Namun dalam rilis OCS, tidak ada foto para pengungsi yang dicantumkan.
Kini, pasca film “Four: Before Seven Days”, Polda Jabar bergerak cepat memburu ketiga pelaku yang masih buron tersebut.
Bahkan, Bareskrim Polri sudah menurunkan tim untuk membantu Polda Jabar menangkap ketiga buronan tersebut. 8 Kapolres Kota Cirebon dan 7 Kapolda Jabar tak bisa menangkap 3 DPO.
Di sisi lain, kasus ini terkait pergantian kepemimpinan di Polres Cirebon dan Polda Jabar dalam delapan tahun terakhir.
Selama itu, berdasarkan catatan Tribunnews.com, Kapolres Cirebon sudah delapan kali berganti.
Kedelapan Kapolres Kota Cirebon periode 2016-2024 tersebut adalah: Indra Jafar, Kapolres Kota Cirebon 2015-2016 (menjabat Kapolri Rojianstra Sops Proggar Garggar berpangkat Brigjen) Roland Ronaldy, Kota Cirebon. Kapolres 2018-2020 (saat ini menjabat sebagai Inspektur Gabungan Dittipidsiber Bareskrim dengan pangkat Kombes) Syamsul Huda, Kapolres Cirebon Kota 2020-2021 (sekarang menjabat sebagai Kapolres Papua Barat di Kombes) Imron Ermawan, Kapolres Cirebon D’ Kapolres bekerja sebagai Wakapolres Bandung Pangkat Kompol) Fahria Anggia Natua Siregar, Kapolres Cirebon Kota 2021-2023 (saat ini menjabat Kapolres Indramayu dengan pangkat AKBP) Ariek Indra Setanu, Kapolres Cirebon Kota 2023 (saat ini menjabat Kapolres Subang dengan pangkat Gelar AKBP) Rano Hadiyanto, Kapolres Cirebon Kota 2023-sekarang.
Selain itu, sejak kasus Vina mencuat pada tahun 2016, sudah terjadi tujuh kali pergantian kepemimpinan di Polda Jabar hingga tahun 2024, yaitu: Bambang Waskito, Kapolda Jabar Mei-Desember 2016 (pensiun tahun 2019) Anton. Charliyan, Kapolda Jabar 2016-2017 (pensiun tahun 2018) Agung Budi Maryoto, Kapolda Jabar 2017-2019 (pensiun tahun 2023) Rudy Sufahriadi, Kapolda Jabar 2019-2020 (Wakil Menteri Pertanian saat ini. Kemenpora tahun 2023) Ahmad Direkoi, Kapolda Jabar 2020-2021 (saat ini Irjen Polri berpangkat Kommjen) Suntana, Kapolda Jabar 2021-2023 (saat ini menjabat sebagai Kabintelkam Polri dengan gelar Kommjen) Akhmad Wiyagus, Kapolda Jawa Barat 2023-sekarang
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Beberapa artikel terkait meninggalnya Vina Cirebon